Kemenbud sampaikan pesan pelestarian budaya lewat Reog Ponorogo
Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) berupaya menyampaikan pesan pelestarian budaya dengan menampilkan kendaraan hias bertema Reog Ponorogo dalam Karnaval Kemerdekaan di Jakarta pada Minggu (17/8) malam. Mengusung tema 'ReGo: Culture for Future' --menggunakan singkatan dari Reog Ponorogo--, Kementerian Kebudayaan menghadirkan kendaraan dengan hiasan Kepala Dadak Merak gagah dan figur Ganong penuh ekspresi.

Elshinta.com - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) berupaya menyampaikan pesan pelestarian budaya dengan menampilkan kendaraan hias bertema Reog Ponorogo dalam Karnaval Kemerdekaan di Jakarta pada Minggu (17/8) malam. Mengusung tema "ReGo: Culture for Future" --menggunakan singkatan dari Reog Ponorogo--, Kementerian Kebudayaan menghadirkan kendaraan dengan hiasan Kepala Dadak Merak gagah dan figur Ganong penuh ekspresi.
Menurut keterangan pers kementerian yang dikonfirmasi pada Senin, Kepala Dadak Merak dan Ganong merupakan bagian penting dari Reog Ponorogo. Kementerian Kebudayaan juga menampilkan wastra nusantara sebagai simbol keberagaman budaya yang memperkokoh persatuan bangsa serta ornamen dengan unsur alam pada kendaraan hiasnya.
Musik reog yang memadukan unsur tradisional dengan modern mengiringi perjalanan kendaraan tersebut, menyiratkan pesan budaya untuk masa depan. Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah menetapkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia.
Kesenian Reog Ponorogo menekankan kekuatan, keberanian, kebersamaan, ketekunan, ketangguhan, dan semangat juang, selaras dengan tema perayaan hari ulang tahun ke-80 Republik Indonesia, "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju."
"ReGo: Culture for Future" ditetapkan sebagai tema kendaraan hias untuk menyampaikan pesan pelestarian budaya kepada masyarakat.
ReGo, singkatan Reog Ponorogo, penulisannya sama dengan kata "rego" dalam bahasa Jawa yang berarti harga atau nilai. Singkatan ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kebudayaan merupakan kekayaan bangsa yang bernilai, warisan leluhur yang harus diteruskan kepada generasi masa depan.
Sementara "Culture for Future" atau budaya untuk masa depan ditujukan untuk menyampaikan bahwa pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan warisan budaya merupakan fondasi dan inspirasi untuk masa depan. Harapannya warisan budaya dapat terus dijaga sambil beradaptasi dengan perubahan zaman.
Kendaraan hias Kementerian Kebudayaan, yang bertulisan "Bukan Sound Horeg", ditumpangi oleh artis dan seniman ternama seperti Reza Rahadian, Christine Hakim, Happy Salma, Ali Fikri, Yulia Evina Bhara, Lukman Sardi, Sal Priadi, Aulia Sarah, Hanung Bramantyo, dan Melly Goeslaw.
Di sepanjang rute karnaval, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, serta para penampil menyapa warga dari truk ReGo dan membagikan suvenir. Seluruh kementerian dan lembaga, TNI, Polri, dan badan usaha milik negara menampilkan kendaraan hias dalam Karnaval Kemerdekaan.
Pawai kendaraan hias itu melalui rute dari area Monumen Nasional sampai persimpangan Semanggi. Pinggiran jalan yang dilalui oleh pawai kendaraan hias dipadati oleh warga yang ingin menyaksikan karnaval.