Top
Begin typing your search above and press return to search.

Penjualan e-commerce naik, nilai belanja turun imbas 'rojali rohana'

Penjualan di sektor e-commerce Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan dari sisi jumlah konsumen, namun asosiasi pelaku industri niaga elektronik Indonesia atau idEA menyebut nilai rata-rata belanja per orang justru mengalami penurunan.

Penjualan e-commerce naik, nilai belanja turun imbas rojali rohana
X
Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Elshinta.com - Penjualan di sektor e-commerce Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan dari sisi jumlah konsumen, namun asosiasi pelaku industri niaga elektronik Indonesia atau idEA menyebut nilai rata-rata belanja per orang justru mengalami penurunan.

“Saat ini jumlah konsumen e-commerce masih meningkat, namun rata-rata belanja per orang justru turun. Jadi transaksi tetap ramai, tapi nilainya lebih kecil, sejalan dengan fenomena "rojali" dan "rohana" di mana banyak konsumen hanya melihat-lihat atau bertanya tanpa membeli,” ujar Wakil Ketua Umum idEA Budi Primawan, dihubungi dari Jakarta, Selasa.

Budi menjelaskan bahwa tren ini berkaitan erat dengan fenomena Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya) yang tengah marak terjadi.

“Rata-rata belanja per orang per bulan menurun sekitar 13 persen, dari Rp543.000 menjadi Rp470.000," jelas Budi.

Hal itu mencerminkan perubahan pola perilaku konsumen di tengah kondisi ekonomi yang menuntut kehati-hatian dalam berbelanja.

Menurutnya, perilaku ini menunjukkan konsumen kini lebih selektif dan fokus pada kebutuhan utama. Meskipun mereka tetap aktif di platform e-commerce, keputusan untuk bertransaksi menjadi lebih berhati-hati.

“Selain itu, konsumen sekarang juga makin banyak berbelanja lewat kanal lain seperti social commerce dan aplikasi chat (berbagi pesan), sehingga pola belanja makin tersebar,” kata Budi.

Lebih lanjut, Budi mengatakan kebijakan baru terkait pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 terhadap pedagang di platform marketplace tidak semata menjadi sebab penurunan belanja rata-rata konsumen, melainkan memang daya beli masyarakat yang sedang tertekan.

“Penurunan nilai belanja tidak semata karena biaya platform. Faktor utama tetap pada daya beli dan kemauan beli konsumen,” imbuhnya.

Meski demikian, idEA tetap optimistis terhadap potensi pasar e-commerce nasional. Momentum belanja seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) dinilai mampu mendorong kembali pertumbuhan nilai transaksi, terutama dengan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak.

Berdasarkan survei Jakpat yang rilis 31 Juli 2025, tren pembelian online masyarakat masih mencatatkan angka yang cukup positif.

Sebanyak 95 persen responden menyatakan telah melakukan pembelian secara daring pada paruh pertama tahun 2025, meningkat 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun demikian, rata-rata pengeluaran bulanan justru menunjukkan penurunan. Rata-rata belanja konsumen di platform e-commerce tercatat sebesar Rp470.516 per bulan, turun sekitar 13 persen dibandingkan semester pertama tahun 2024, Rp543.250.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire