Top
Begin typing your search above and press return to search.

Candra Darusman merilis buku Invisible Cycle dan lagu 'Salah Sendiri'

Berangkat dari pemikiran untuk Kemajuan Negara Republik Indonesia, Candra Darusman merilis sebuah karya, lintas medium, sebuah buku bertajuk  'nvisible Cycle: Memantik Inovasi dan Kreasi untuk Kemajuan dan lagu berjudul 'Salah Sendiri'.

Candra Darusman merilis buku Invisible Cycle dan lagu Salah Sendiri
X
Candra Darusman merilis sebuah karya, lintas medium, sebuah buku bertajuk  Invisible Cycle: Memantik Inovasi dan Kreasi untuk Kemajuan dan lagu berjudul 'Salah Sendiri''. (foto: ist)

Elshinta.com - Jakarta - Berangkat dari pemikiran untuk Kemajuan Negara Republik Indonesia, Candra Darusman merilis sebuah karya, lintas medium, sebuah buku bertajuk Invisible Cycle: Memantik Inovasi dan Kreasi untuk Kemajuan dan lagu berjudul 'Salah Sendiri'.

Karya musisi Candra Darusman ini diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia. "Inovasi dan kreasi sangat penting dan perlu kita Dorong bersama jika kita pengin maju berkembang dan ingin memajukan cita cita bersama. Cita cita dan impian perlu direalisasikqn dengan bergotong royong. Teknologi komunikasi yang cepat berkembang, Tantangan dan peluang ada di depan mata kita, maka inovasi dan kreasi harus di kedepannya. Tentunya untuk mendorong pembaca agar menjadi lebih inovatif dan kreatif, Semakin banyak buku yang dibaca, tentu akan memantik inovasi dan kreatifitas layaknya seperti roda yang berputar, putarannya akan semakin kencang dan mempunyai nilai tambah. Obor sangat beruntung bisa bekerjasama dengan para penulis yang bersama-sama ingin mendorong munculnya, lahirnya inovasi dan kreatif pembacanya. Buku ini khususnya untuk generasi muda. Semoga bermanfaat bagi kita semua," jelas penerbit Obor

Kedua karya Komposer sekaligus penulis lagu Candra Darusman yang diluncurkan di ulangtahunnya ini, lahir dari kepedulian terhadap kondisi bangsa sekaligus harapan akan masa depan yang lebih baik.

Ada pun lagu 'Salah Sendiri', merupakan Kontemplasi Candra Darusman, refleksi mendalam Candra Darusman tentang persepsi masyarakat dan kondisi bangsa. Syairnya berisi pandangan kritis namun santun, doa harapan serta ajakan untuk perubahan.

Keunikan karya ini terlihat dari kolaborasi lintas negara dan generasi, yaitu; Musisi Indonesia dan Sri Lanka,Musisi muda dan senior, Musisi dari genre pop, dangdut, dan jazz. Partisipasi penyanyi asal Sri Lanka, Umaria, yang juga memiliki darah keturunan Indonesia, menjadi sorotan.

Keterlibatan Umaria, penyanyi asal Sri Lanka, merupakan hasil inisiatif bersama Duta Besar RI untuk Sri Lanka, Ibu Dewi Tobing, serta Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia, Prof. Jayanath Colombage. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat pertukaran budaya dan diplomasi kreatif melalui musik.

Buku Invisible Cycle: Memantik Inovasi dan Kreasi untuk Kemajuan. Buku karya Candra Darusman dan Agung Setiyo Wibowo ini ditujukan khusus bagi generasi muda Indonesia, terutama mereka yang lahir antara 1997–2012.

Generasi ini diharapkan menjadi tulang punggung kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Dua konsep utama diperkenalkan dalam buku ini:

1. Inovasi – proses membawa invensi teknologi kepada pengguna, pasar, dan industri.
Membutuhkan strategi yang terencana, analisis efektif, pemetaan peluang, dan pemanfaatan kekuatan yang dimiliki serta dapat memenuhi berbagai kebutuhan manusia.

2. Kreasi – berakar pada ide dan penciptaan karya seni orisinal yang berdampak nyata bagi perbaikan kehidupan sosial kemasyarakatan.
Keduanya digambarkan sebagai roda tak kasat mata (invisible cycles) yang harus terus berputar agar bangsa mencapai kemakmuran. Buku ini menjelaskan secara konkret bagaimana inovasi dan kreasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui empat langkah strategis;

Penciptaan – peran akademisi, industry, seniman, Perlindungan – peran pemerintah melalui regulasi,
Pemasaran – peran sektor bisnis & BUMN,
Penjualan – diterima atau tidaknya karya oleh masyarakat yang hasilnya melanjutkan kembali proses penciptaan

Dengan gaya penulisan yang komunikatif dan ilustratif, Invisible Cycle tidak hanya menawarkan solusi konseptual, tetapi juga mengajak generasi muda untuk berani memilih peran dijalur inovasi dan kreasi sebagai kontribusi nyata bagi bangsa.

Sementara itu, Omen teman semasa di Chaisero, mengajak audien di peluncuran buku menghadiri diskusi publik terkait kisruhnya royalti, dimana pembicaranya adalah Candra Darusman.

Menurut Omen, Candra adalah sosok yang tepat menjadi pembicara di diskusi tersebut, ia dikenal sebagai perintis soal perlindungan Hak Cipta di Indonesia. Bagi masyarakat yang ingin lebih paham soal royalti hadir saja di diskusi 27 Agustus nanti, Candra bersama pembicara lain akan mengurai kusutnya royalti di tanah air. ( Dd)

Sumber : Sumber Lain

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire