BPJPH ajak stakeholder lintas sektor kolaborasi perkuat ekosistem halal
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mengajak seluruh stakeholder Jaminan Produk Halal untuk berkolaborasi lintas sektor memperkuat ekosistem produk halal yang berkelanjutan dan berorientasi ekspor. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala BPJPH Afriansyah Noor saat menjadi narasumber Talkshow Gebyar Melayu Pesisir (GMP) bertajuk "Optimalisasi Produk Halal: Membangun Branding Halal dan Kepercayaan Konsumen" yang digelar oleh Bank Indonesia.

Elshinta.com - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mengajak seluruh stakeholder Jaminan Produk Halal untuk berkolaborasi lintas sektor memperkuat ekosistem produk halal yang berkelanjutan dan berorientasi ekspor. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala BPJPH Afriansyah Noor saat menjadi narasumber Talkshow Gebyar Melayu Pesisir (GMP) bertajuk “Optimalisasi Produk Halal: Membangun Branding Halal dan Kepercayaan Konsumen” yang digelar oleh Bank Indonesia.
"Seluruh kementerian dan lembaga harus bersatu padu untuk konsentrasi bagaimana kita bisa menyelamatkan rakyat kita yang mayoritas muslim dari produk-produk yang masuk terutama dari negara-negara luar, jadi halal bukan hanya sebagai alat pemasaran saja,” paparnya saat menjadi narasumber talkshow, di One Mall Batam, Jumat (22/8/2025).
Lebih lanjut, Wakil Kepala BPJPH juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi pelaku UMKM dalam pengembangan produk halal, termasuk keterbatasan pemahaman, akses, dan daya saing. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar UMKM halal mampu bertumbuh sekaligus menembus pasar ekspor.
Afriansyah juga mengingatkan pegiat UMK, agar sertifikasi halal tidak boleh hanya dipandang sebagai instrumen administratif semata. Melainkan, sebagai bagian dari upaya strategis untuk melindungi masyarakat dan memperkuat daya saing produk halal Indonesia.
Dukungan senada disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Rony Widijarto Purubaskoro. Menurutnya, BI terus mendorong penguatan ekosistem halal melalui berbagai langkah nyata yang melibatkan pelaku usaha, lembaga keuangan, hingga perguruan tinggi.
"Langkah yang telah kami lakukan dalam mendukung kolaborasi ini di antaranya meningkatkan literasi dan pendampingan sertifikasi halal, pengembangan ekosistem halal dan rantai nilainya mulai dari pelaku usaha, perbankan, bahkan perguruan tinggi, digitalisasi untuk memasarkan produk halal, serta memudahkan akses pembiayaan yang lebih efisien. Dengan itu, potensi wisata mancanegara diharapkan juga dapat menikmati berbagai macam produk halal Indonesia,” jelas Rony.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pelaku usaha khususnya UMK di Batam memperoleh pemahaman komprehensif mengenai pentingnya sertifikasi halal, strategi branding, serta inovasi yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk. (*/Suwiryo)