Top
Begin typing your search above and press return to search.

BMKG deteksi dua siklon tropis, satu berpotensi pengaruhi cuaca di RI

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua siklon tropis yang sedang berkembang di sekitar wilayah Asia Tenggara, salah satunya diperkirakan memberi dampak tidak langsung terhadap cuaca ekstrem di Indonesia dalam 24 jam ke depan.

BMKG deteksi dua siklon tropis, satu berpotensi pengaruhi cuaca di RI
X
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (25/8/2025) mendeteksi dua siklon tropis yang sedang berkembang di sekitar wilayah Asia Tenggara, salah satunya diperkirakan memberi dampak tidak langsung terhadap cuaca ekstrem di Indonesia dalam 24 jam ke depan. ANTARA/HO-BMKG

Elshinta.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua siklon tropis yang sedang berkembang di sekitar wilayah Asia Tenggara, salah satunya diperkirakan memberi dampak tidak langsung terhadap cuaca ekstrem di Indonesia dalam 24 jam ke depan.

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramadhani di Jakarta, Senin, menjelaskan Siklon Tropis KAJIKI saat ini terpantau di Laut China Selatan sebelah selatan Hainan dengan kecepatan angin maksimum mencapai 80 knot atau sekitar 150 kilometer per jam serta tekanan udara minimum 950 hPa.

Siklon Tropis KAJIKI menurut dia masih berada di kategori tiga dan bergerak menjauhi Indonesia ke arah barat, sehingga tidak memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia.

Siklon tersebut berkembang dari Bibit Siklon Tropis 90W yang beberapa hari sebelumnya terpantau di perairan sekitar Laut China Selatan. "Meski intensitasnya diprediksi meningkat dalam 24 jam, pergerakannya menjauh membuat kondisi Indonesia relatif aman dari pengaruh langsung KAJIKI," kata dia.

Sementara itu, ia menambahkan bahwa BMKG juga memantau Bibit Siklon Tropis 93W yang berada di Laut Filipina, utara Maluku Utara, tepatnya di koordinat 10,1°LU dan 129,1°BT.

Sistem tersebut dilaporkan memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 15 knot atau 28 kilometer per jam dengan tekanan udara minimum 1.006 hPa.

Dia menyebutkan, potensi bibit siklon 93W berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan masih rendah, tetapi sistem ini berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.

BMKG memperkirakan bibit siklon tersebut dapat memicu hujan berintensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah meliputi Kepulauan Talaud, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat Daya.

Selain itu, gelombang laut dengan ketinggian sedang 1,25 hingga 2,5 meter diprakirakan terjadi di Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku, serta Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya hingga Papua.

BMKG mengimbau masyarakat dan pihak terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem serta memperhatikan informasi peringatan dini yang dikeluarkan secara berkala.

Nelayan dan operator kapal perlu memperhatikan potensi gelombang tinggi, sementara masyarakat di pesisir diminta tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem yang bisa dipicu oleh bibit siklon 93W ini.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire