Top
Begin typing your search above and press return to search.

Pawai lampion Festival Mooncake Tanjungpinang diramaikan 2.000 peserta

Sebanyak 2.000 peserta meriahkan pawai lampion dalam rangka peringatan Festival Mooncake 2025, di Jalan Teuku Umar hingga Jalan Merdeka, Kota Tanjungpinang.

Widodo
Pawai lampion Festival Mooncake Tanjungpinang diramaikan 2.000 peserta
X

Pelepasan pawai lampion dalam rangka peringatan Festival Mooncake 2025 di sepanjang Jalan Teuku Umar hingga Jalan Merdeka, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (4/10/2025) malam. ANTARA/Ogen

Sebanyak 2.000 peserta memeriahkan pawai lampion dalam rangka peringatan Festival Mooncake 2025, di sepanjang Jalan Teuku Umar hingga Jalan Merdeka, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kegiatan yang digelar Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Tanjungpinang-Kabupaten Bintan itu diikuti berbagai kalangan masyarakat, suku, dan agama. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

"Ajang ini membuktikan bahwa toleransi antarumat beragama di Tanjungpinang sangat tinggi. Kami berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang terlibat menyemarakkan pawai lampion ini," kata Rudy Santoso selaku Ketua Panitia Festival Mooncake 2025, Sabtu (4/10).

Rudy menyebut pawai lampion ini bagian dari upaya pelestarian budaya Tionghoa di Tanjungpinang. Selain itu, juga bertujuan menyatakan harapan dan kebahagiaan bagi masa depan yang lebih baik, serta mempererat tali silaturahmi antarmasyarakat dengan latar belakang yang berbeda.



Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi magnet mendatangkan wisatawan dalam dan luar negeri. PSMTI turut mengapresiasi pemerintah daerah, stakeholder dan sponsor yang mendukung festival budaya tersebut.

"Ini perdana digelar PSMTI. Semoga terus berlanjut setiap tahunnya bahkan masuk kalender wisata Kepri, khususnya Kota Tanjungpinang," ujarnya.

Acara puncak Festival Mooncake 2025 dipusatkan di Jalan Merdeka Tanjungpinang, Sabtu malam, dengan berbagai penampilan kesenian menarik hingga mengundang artis Tionghoa dari Medan dan Karimun.

"Termasuk bazar kuliner melibatkan 200 pelaku UMKM lokal," ujarnya.

Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah berkomitmen mendukung penuh pelestarian budaya yang ada di pusat ibukota Provinsi Kepri tersebut, salah satunya budaya Tionghoa melalui Festival Mooncake atau dikenal festival kue bulan.

Festival Mooncake merupakan agenda tahunan yang dirayakan masyarakat Tionghoa untuk menyambut datangnya bulan purnama pada tanggal 15 di bulan kedelapan dalam kalender lunar. Perayaan ini identik makan kue bulan bersama keluarga sembari melihat bulan purnama.

"Kami optimistis ajang ini tak hanya bentuk pelestarian budaya, tapi juga mampu menggerakkan roda ekonomi pelaku UMKM serta meningkatkan kunjungan wisatawan," ujar Lis.

Wali Kota menambahkan melalui festival kue bulan ini, masyarakat Tanjungpinang semakin damai, harmonis dan toleransi satu sama lain.

Apalagi hubungan warga Tionghoa dan penduduk lokal Melayu Tanjungpinang sudah terjalin sejak zaman dulu kala. Hal itu ditandai dengan keberadaan Kelenteng Senggarang yang sudah berusia di atas 300 tahun.

"Meski Tanjungpinang ini penduduknya heterogen, namun semuanya bisa hidup harmonis dan berdampingan satu sama lain," ujar Lis pula.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire