Sejak ojek online marak berseliweran di Jakarta, kini jalanan yang sempit dan terbatas di beberapa ruas jalan pun menjadi semakin macet. Hal itu terjadi lantaran banyaknya motor ojek online yang parkir di tepi jalan menunggu penumpang atau hanya sekadar berhenti mengecek smartphone mereka.
Hal seperti itu kini sudah menjadi pemandangan umum di ruas-ruas jalan Jakarta dan sekitarnya. Pengemudi mobil kadang harus membunyikan klakson agar pengojek online yang menepi dengan cara menginjakkan satu kakinya ke trotoar mau beranjak agar jalanan dapat dilalui kendaraan lain.
Melihat kondisi seperti itu, penulis punya gagasan, yaitu agar hendaknya Pemda DKI atau Dinas Perhubungan memberi ruang semacam tempat ojek online parkir di berbagai wilayah agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas. Toh, biasanya kondisi seperti itu kebanyakan terjadi di ruas jalan yang tidak jauh dari gedung perkantoran, mall, pasar, atau apartemen.
Sediakan tempat (parking hub) yang cukup untuk mereka menunggu penumpang atau hanya sekadar beristirahat.
Mungkin ini cuma gagasan kecil, tapi percayalah, jika tempat tersebut sudah tersedia, maka kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi yang biasanya makin macet karena banyaknya ojek online yang parkir, kondisinya akan lebih teratur. Pemandangan kota pun menjadi lebih rapih, tidak seperti sekarang, hampir disetiap tepi jalan banyak jaket hijau menepi di sepanjang trotoar jalan yang seringkali mengganggu arus lalu lintas.
Semoga gagasan ini dapat menjadi bahan pertimbangan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan kota-kota lain yang semakin dimarakkan oleh kehadiran ojek online.
Petukangan, 9 Mei 2018
Dhani Iriawan
ProyekSenen
Tulisan pak Dhani ini makin kesini makin relevan. Sudah banyak kritik dan protes ojol yang hanya menggantikan opang. Mangkal di trotoar bikin macht jalanan....