BPKH beri bantuan Rp3 miliar bagi korban bencana di Sumatera
Pengiriman bantuan dari BPKH kepada warga terdampak banjir dan longsor di Sumatera. ANTARA/HO-BPKH
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyalurkan bantuan program tanggap bencana dengan total nilai mencapai Rp3 miliar untuk korban bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bantuan tersebut bersumber dari nilai manfaat Dana Abadi Umat (DAU) yang dikelola oleh BPKH, yang diperuntukkan bagi kegiatan kemaslahatan, termasuk penanggulangan bencana. Distribusi bantuan difokuskan pada titik-titik pengungsian dan wilayah terdampak parah.
“Bantuan ini bukan sekadar materi, melainkan pesan solidaritas dari jamaah haji dan masyarakat Indonesia bahwa saudara-saudara kita di Sumatera tidak sendirian dalam menghadapi ujian ini," ujar Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Bantuan senilai lebih dari Rp3 miliar tersebut dialokasikan dalam berbagai bentuk logistik yang menjadi kebutuhan mendesak para pengungsi.
Rincian bantuan mencakup paket sembako keluarga, hygiene kit, selimut dan alas tidur, kebutuhan khusus ibu dan bayi, peralatan kebersihan, serta logistik pendukung lainnya.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Sulistyowati menjelaskan teknis penyaluran bantuan tersebut. Ia menekankan pentingnya sinergi dan kecepatan dalam distribusi agar bantuan tepat sasaran dan tepat waktu.
BPKH bekerja sama erat dengan berbagai mitra kemaslahatan dan pemerintah daerah setempat untuk memastikan distribusi berjalan lancar.
“Kami menyadari bahwa dalam situasi bencana, kecepatan dan ketepatan adalah kunci. Oleh karena itu, bantuan ini kami wujudkan dalam barang-barang esensial yang paling dibutuhkan di titik pengungsian, mulai dari pangan hingga perlengkapan bayi,” kata Sulistyowati.
BPKH berharap bantuan ini dapat meringankan beban dan mempercepat proses pemulihan setelah bencana di wilayah Sumatera.