Jenguk korban ledakan SMAN 72, Mensos pastikan dukungan pemulihan menyeluruh
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjenguk korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, Minggu (9/11/2025). Foto : Radio Elshinta Rizki Rian S
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjenguk para korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, Minggu (9/11/2025).
Tiba sekitar pukul 12.48 WIB, Gus Ipul didampingi Direktur Utama RSI Cempaka Putih Pradono Handojo dan Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini, langsung menuju Ruang Multazam untuk bertemu sejumlah korban. Salah satunya siswa berinisial FR yang mengalami luka di telinga dan mata namun kondisinya mulai membaik.
“Kamu sudah kelihatan lebih sehat ya. Dua hari lagi pulang Insya Allah kalau kamu semangat,” kata Gus Ipul menyemangati.
“Semangat karena mau masuk sekolah lagi,” jawab FR.
Gus Ipul kemudian menghampiri korban lainnya, MA, yang dirawat di tempat bersebelahan. Ia mengalami luka di telinga dan punggung tangan akibat serpihan benda asing.
“Kamu sudah mendingan ya. Untuk mendengar baik ya pendengarannya?” tanya Gus Ipul.
“Sudah mendingan tapi agak mendengung sebelah kiri,” jawab MA.
Menurut Gus Ipul, kondisi para korban berangsur membaik dan sebagian sudah siap pulang ke rumah.
“Di sini (RSI Cempaka Putih) ada 13 pasien, dua masih di ICU, sisanya 11 di paviliun kamar perawatan. Insya Allah sore ini pun juga sudah ada yang bisa kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan lebih sehat,” kata Gus Ipul.
Ia menambahkan, Kementerian Sosial akan memberikan dukungan lanjutan berupa rehabilitasi sosial, pemulihan psikososial, hingga akses program pemberdayaan jika dibutuhkan.
“Tim kami tentu bersama orang tua, nanti secara rutin akan bertemu. Kita akan lakukan asesmen, termasuk dengan KPAI,” jelasnya.
Sementara itu, Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyampaikan bahwa proses pembelajaran bagi para siswa korban akan difasilitasi secara daring mulai pekan depan. Pendampingan psikososial juga akan diberikan sebelum mereka kembali ke sekolah.
“Mulai minggu depan anak-anak tetap belajar walaupun sementara secara online. Tetapi nanti akan dilihat selanjutnya karena anak-anak mendapatkan pendampingan psikososial dulu. Jadi itu yang terpenting. Kemudian dievaluasi tiga hari kemudian dan selanjutnya dipersiapkan untuk pembelajaran offline,” ujar Diyah.
Direktur Utama RSI Cempaka Putih, Pradono Handojo, menambahkan bahwa dari 14 korban yang dirawat, satu orang sudah diperbolehkan pulang sore ini.
“Saat ini yang dirawat di ruangan ICU ada 1 orang, di ruangan HCU 1 orang, dan di perawatan inap ada 11 anak. Alhamdulillah dikabarkan nanti sore sudah bisa pulang 1 orang. Secara umum kondisinya semuanya membaik secara berangsur-angsur,” kata Pradono.
Sebelumnya, ledakan mengguncang SMA Negeri 72 Jakarta yang berada di kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB. Peristiwa itu terjadi saat siswa dan guru tengah mendengarkan khotbah salat Jumat di masjid sekolah, menimbulkan kepanikan di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.
Insiden tersebut mengakibatkan 96 orang luka-luka. Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki motif pelaku melakukan peledakan.
Rizki Rian Saputra