Kapolri ambil langkah tegas soal banjir kayu gelondongan

Update: 2025-12-08 06:50 GMT

Menhut Raja Juli Antoni (ketiga kiri) dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (ketiga kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/12/2025). ANTARA/HO-Kemenhut/am.

Forum Pengacara Kesatuan Tanah Air (FAKTA) menilai Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah menunjukkan sikap dan keberpihakan yang tegas di tengah banjir gelondongan kayu di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Wakil Presiden FAKTA Mukhlis Ramlan mengatakan langkah tegas Kapolri terhadap terduga pelaku penyebab banjir seperti pembalakan liar dan turun langsung bersama jajarannya membantu masyarakat merupakan wujud dari Presisi dan reformasi Polri.

"Begitu pun Kapolri yang menurunkan personel semaksimal mungkin untuk turun membantu rakyat sekaligus mengusut tuntas siapa dalang atas pelaku illegal logging," ujar Mukhlis dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan langkah tegas Kapolri tersebut juga sekaligus membantah pernyataan bahwa kayu yang terbawa banjir di Sumatra merupakan pohon yang ikut terbawa arus.

Padahal, kata dia, faktanya terdapat nomor di berbagai batang kayu tersebut dari berbagai jenis dan jika pohon yang hanyut maka seharusnya ada ranting, daun, dan akarnya.

Dikatakan bahwa fakta itu yang direspons cepat Kapolri melibatkan semua institusi, baik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), hingga pemerintah daerah (pemda) setempat.

Bahkan, Mukhlis menyebutkan rakyat terlihat bersatu untuk saling bantu dan memberikan informasi menyeluruh serta menjadi titik balik untuk penanganan tata kelola hutan yang ramah lingkungan.

"Siapa pun yang diduga menjadi dalang atas bencana maha-dahsyat ini harus diseret ke pengadilan karena akibat ulahnya merenggut ribuan nyawa rakyat tak berdosa," tuturnya.

Dirinya pun mendukung langkah tegas Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri untuk menghukum para pelaku penyebab banjir. Menurut dia, pembabat hutan, apalagi dilakukan secara ilegal merupakan kejahatan luar biasa.

Di sisi lain, dia berpendapat pesan alam tersebut juga sebagai pengingat bahwa pohon memiliki makna yang sangat dalam terhadap umat manusia karena memberikan udara bersih yang dihirup melalui proses fotosintesis.

Dia menambahkan begitu pula akar pohon yang memberikan nafas bagi pohon, sehingga mencabut pohon melalui kegiatan yang sangat memilukan tersebut sama saja mencabut sumber kehidupan untuk nafas setiap rakyat Indonesia.

Lebih lanjut, Mukhlis juga mendukung agar adanya penindakan tegas siapa pun oknum pejabat yang secara sadar melabrak aturan dan regulasi untuk mengizinkan jutaan hektare pohon ditebang demi kepentingan pribadi atau kelompoknya, lantaran para oknum pejabat tersebut tanpa sadar melakukan sesuatu yang menjadi petaka bagi masyarakat.

"Kita semua yakin Presiden, Kapolri, dan semua pihak terkait yang berpihak pada kepentingan rakyat akan menghentikan semua praktek illegal logging dan pembalakan liar di seluruh negeri ini. Reboisasi harus dilakukan secara masif, tindak hukum semua yang terlibat atasnya," ungkap Mukhlis.

Ia mengatakan saat ini merupakan momen agar semua pihak terlibat membantu para korban di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Menurutnya, masih sangat dibutuhkan air bersih, selimut, pakaian, makanan, tenda darurat, hingga layanan pemulihan trauma bagi masyarakat terdampak bencana, terutama anak-anak yang mengalami langsung kejadian tersebut.

"Ini lah menjadi uji Presisi dan reformasi Polri untuk sepenuhnya totalitas mengabdi bagi bangsa dan negara," katanya menambahkan.

Sebelumnya, Tim gabungan Polri dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) tengah mendalami kayu gelondongan yang terseret dalam banjir di wilayah Sumatera.

“Yang jelas dari temuan tim di lapangan, ada berbagai jenis kayu. Namun, kita dapati ada beberapa yang ada bekas potongan dari chainsaw (gergaji mesin). Itu yang akan kita dalami,” kata Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Kamis (4/12).

Diungkapkan Kapolri, tim gabungan telah diturunkan untuk menyusuri daerah aliran sungai yang terdampak.

“Dalam waktu cepat, saya minta untuk tim juga segera bergerak dari hulu sampai dengan hilir, khususnya di lokasi-lokasi yang memang kita dapati ada potensi-potensi yang harus kita tindak lanjuti karena memang ada dugaan-dugaan pelanggaran,” ucapnya.

Jenderal polisi bintang empat itu juga menyebut, kerja sama ini tidak hanya sebatas dengan tim dari Kemenhut. Ia mengatakan bahwa Polri siap bekerja sama dengan tim dari instansi lainnya.

Tags:    

Similar News