Kemenag tetap berkomitmen sejahterakan Guru Agama

Update: 2025-10-29 22:27 GMT

Kementerian Agama gelar dialog media bertema Kemenag dan Kesejahteraan Guru Agama di Jakarta, Rabu (29/10/2025). Foto : Istimewa

Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi guru agama di Indonesia melalui kebijakan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Komitmen ini disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al Asyhar, dalam dialog media bertema “Kemenag dan Kesejahteraan Guru Agama” yang digelar di Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Thobib menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi komunikasi publik Kemenag untuk memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan literasi kebijakan publik di bidang pendidikan keagamaan," Guru agama memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa serta menjaga moralitas publik. Karena itu, perhatian terhadap kesejahteraan mereka adalah tanggung jawab bersama,” ujar Thobib.

Ia menegaskan bahwa Kemenag berkomitmen memperlakukan seluruh guru agama secara setara tanpa memandang latar belakang agama. “Dialog ini menjadi ruang untuk memperjelas arah dan hasil kerja Kemenag dalam meningkatkan kesejahteraan guru,” tambahnya.

Dialog ini menghadirkan lima narasumber diantaranya Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu, Buddha, Kristen, Katolik, dan Pusat Bimbingan dan Pendidikan (Pusbimdik) Khonghucu. Para narasumber memaparkan capaian dan kinerja masing-masing unit dalam mendukung kesejahteraan guru agama.

Topik yang dibahas meliputi pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) , Peningkatan Tunjangan Profesi dan Insentif , pemetaan sebaran SDM guru agama, serta rencana pemerataan kompetensi guru di seluruh daerah .

Dirjen Bimas Buddha Supriyadi mengungkapkan bahwa pihaknya menyalurkan anggaran lebih dari Rp16 miliar sebagai bentuk dukungan bagi kesejahteraan guru agama Buddha di seluruh Indonesia. “Guru adalah arsitek peradaban. Kesejahteraan mereka adalah bentuk penghargaan negara atas peran mulia dalam membangun karakter bangsa,” ujar Supriyadi.

Ia menambahkan, Kemenag telah menyiapkan berbagai program strategis untuk memastikan para guru agama Buddha memperoleh hak-hak profesionalnya, termasuk tunjangan profesi, insentif, dan dukungan pengembangan kompetensi.

Sementara itu, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija menekankan bahwa kesejahteraan guru tidak hanya diukur dari aspek material, tetapi juga dari kesejahteraan batin yang memberikan rasa aman dan kepastian hukum dalam menjalankan tugas.

“Dalam ajaran Hindu, kesejahteraan sejati lahir ketika empat bentuk pengabdian dalam Catur Guru-Guru Rupaka, Guru Pengajian, Guru Wisesa, dan Guru Swadhyaya, berjalan selaras. Guru bukan sekadar pengajar, tetapi penerang peradaban,” jelas Duija.

Ia menambahkan, guru Hindu berperan penting dalam menjaga moral, spiritual, dan sosial masyarakat. “Kesejahteraan guru adalah bagian dari menjaga kualitas pendidikan keagamaan dan kelestarian nilai dharma,” tuturnya.

Suwiryo

Tags:    

Similar News