Longsor picu pendangkalan aliran sungai di Sibolga

Update: 2025-12-07 03:20 GMT

Warga berada di Sungai Aek Godang yang mengalami pendangkalan di Sibolga Julu, Sumatera Utara, Sabtu (6/12/2025). Pendangkalan Sungai Aek Godang disebabkan bencana longsor yang terjadi pada Jumat (27/11/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Aliran Sungai Aek Godang di Sibolga Julu, Sumatera Utara, mengalami pendangkalan signifikan setelah longsor menerjang kawasan perbukitan di bagian hulu sungai itu pada akhir pekan lalu.

Berdasarkan pantauan di Sibolga Julu, Sabtu (6/12), permukaan air surut hingga hanya setinggi betis orang dewasa. Material pasir, batu, dan batang kayu terbawa arus dan menumpuk di dasar sungai hingga mengubah bentuk alur alirannya.

Demikian juga sempadan sungai tampak lebih lebar dibanding aliran air yang tersisa, sementara bagian tengah sungai kini menyerupai daratan akibat material longsor yang mengisi dasar alur sungai.

Sonia, warga Sibolga Julu yang ditemui di lokasi, membenarkan kondisi tersebut. Ia mengatakan intensitas hujan tinggi pada 25-27 November telah meningkatkan debit air yang kemudian membawa material longsor dari perbukitan ke hilir.

Material itu menurut dia, terbawa ke bagian bawah permukiman hingga menimbun sebagian besar dasar sungai.

“Sekarang sungai sudah menyerupai daratan dan bisa diseberangi warga dengan jalan kaki. Padahal sebelum peristiwa itu alirannya dalam,” kata Sonia.

Ia menjelaskan penumpukan material menyebabkan pendangkalan yang membuat air mudah meluap saat hujan.

Kondisi itu sempat memicu banjir yang merendam jalan raya dan menggenangi permukiman di beberapa titik sekitar Sungai Aek Godang di jalur Sibolga-Tapanuli Tengah.

Situasi tersebut membuat sejumlah warga mengungsi selama beberapa hari ke Aula Gereja HKBP Sibolga Julu di Kelurahan Angin Nauli.

Mereka memilih tinggal sementara di lokasi pengungsian karena khawatir terjadi banjir susulan maupun longsor baru dari kawasan perbukitan.

BPBD Sibolga mencatat sekitar 700 warga mengungsi ke aula gereja selama masa darurat.

Namun, mereka pada hari ke-12 pascabencana ini sudah mulai kembali ke rumah masing-masing setelah hujan reda dan debit air berangsur normal.

“Mereka sekarang pulang dan mulai membersihkan rumah masing-masing,” ujar Sonia, seraya berharap normalisasi aliran sungai dapat segera dilakukan agar bencana serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.

Tags:    

Similar News