Pelni sesuaikan jadwal kapal ke Banda Neira dukung sektor pariwisata

Update: 2025-10-21 03:02 GMT

Sejumlah penumpang memasuki kapal Pelni di Pelabuhan Ambon menuju Banda Neira, Kepulauan Banda, Provinsi Maluku, Senin (20/10/2025). ANTARA/Harianto

PT Pelayaran Nasional Indonesia Persero (Pelni) menyesuaikan jadwal pelayaran kapal menuju Banda Neira, Maluku, untuk mendukung sektor pariwisata di mana wisatawan akan lebih mudah mengatur perjalanan sesuai waktu liburan mereka.

"Untuk mendukung pariwisata Banda Neira, jadwal kapal Pelni diatur sedemikian rupa agar tiba di Banda Neira pada pagi hari sehingga wisatawan dapat beristirahat di kapal selama pelayaran," kata Kepala Cabang Pelni Ambon Marthin Heryanto ditemui dalam media tour di Ambon, Maluku, Senin.

Dia menyampaikan dengan penyesuaian tersebut maka ketika wisatawan tiba di Banda Neira dalam keadaan segar bugar sehingga bisa beraktivitas wisata sejak pagi hari.

Ia mengatakan Pelni selama bertahun-tahun sudah menjadi alat transportasi utama bagi wisatawan dan masyarakat menuju Banda Neira, Provinsi Maluku. Saat ini Banda Neira disinggahi oleh tiga kapal penumpang dan satu kapal perintis.

Disebutkan tiga kapal Pelni yang menyinggahi Banda Neira adalah KM Labobar dengan kapasitas 3.000 penumpang; KM Pangrango (500 penumpang); KM Sangiang (500 penumpang); dan KM Sabuk Nusantara 106 (400 penumpang).

Lebih lanjut, Marthin menyebutkan wisatawan dapat kembali menggunakan kapal Pelni untuk meninggalkan Banda setelah puas berwisata selama tiga hingga empat hari.

"Ini melihat rata-rata kapal Pelni yang menyinggahi Banda dari arah barat akan berlayar tiga hingga empat hari ke arah timur, sebelum kembali berlatar ke arah barat," jelasnya.

Sebagai contoh, lanjutnya, KM Labobar yang berlayar dari Tanjung Priok, Jakarta, membutuhkan lima hari berlayar untuk tiba di Banda Neira.

Selanjutnya Labobar akan berlayar hingga Fak-Fak untuk kemudian tiba kembali di Banda empat hari kemudian untuk berlayar balik ke arah Jakarta.

Dikatakan selama tiga hingga empat hari berada di Banda Neira, wisatawan dapat menjelajahi kota kecil Banda dan jejak rempah yang bersejarah, dilanjutkan aktivitas laut seperti snorkling hingga diving.

"Sampai menyusuri jalur perkampungan dan perbukitan untuk melihat Gunung Banda yang legendaris," tutur Marthin.

Khusus untuk KM Pangrango, kapal tipe 500 penumpang tersebut berangkat dari Ambon setiap Jumat sore dan tiba di Banda pada Sabtu pagi.

"Kapal sandar satu malam hingga minggu sore, jadi bisa dimanfaatkan oleh wisatawan untuk menginap satu malam di atas kapal dan kembali ke Ambon minggu sore dan tiba Senin pagi," ujarnya.

Marthin menambahkan pada tahun 2024, penumpang kapal Pelni yang turun di Banda mencapai 49.529 orang. Sementara itu, jumlah penumpang turun di 2025 hingga September tercatat sebanyak 42.200 orang.

"Kami perkirakan jumlah wisatawan terus naik hingga akhir tahun. Kenaikan Ini didorong oleh momen Natal hingga tahun baru nanti," terang Marthin.

Ia menuturkan wisatawan yang ingin berwisata ke Banda Neira, dapat merencanakan perjalanannya dengan kapal Pelni jauh-jauh hari.

Disebutkan rute kapal-kapal Pelni yang menyinggahi Banda Neira yang dikenal juga sebagai Pulau Rempah meliputi pertama KM Labobar dengan rute: Jakarta - Surabaya - Makassar - Baubau - Ambon - Banda - Tual - Dobo - Fakfak - Kaimana (pergi-pulang/PP)

Kedua KM Pangrango dengan rute: Ambon - Namrole - Ambon - Banda - Saumlaki (PP).

Ketiga KM Sangiang dengan rute Bitung - Ternate - Bacan - Sanana - Namlea - Ambon - Banda - Geser - Fakfak (PP)

Keempat KM Sabuk Nusantara 106 dengan rute Ambon - Banda - Geser - Gorom - Kesui - Teor - Pulau Kur - Tual (PP).

Tags:    

Similar News