Pemerintah siapkan Jadup dan program pemulihan ekonomi korban bencana Sumatera

Update: 2025-12-18 08:23 GMT

Rakor penanganan bencana di Sumatra, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), di Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025).

Elshinta Peduli

Pemerintah terus memperkuat langkah penanganan dan pemulihan bagi masyarakat terdampak bencana di wilayah Sumatera. Selain bantuan darurat, pemerintah menyiapkan jaminan hidup (jadup), bantuan pengisian perabotan rumah, serta program pemberdayaan ekonomi bagi keluarga terdampak.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengatakan, Pemerintah akan menyalurkan bantuan sebesar Rp3 juta untuk korban bencana membantu pengadaan dan pengisian kembali perabotan rumah tangga yang rusak atau hilang akibat bencana.

“Bantuan ini untuk melengkapi isi rumah, seperti alat-alat dapur, kursi, meja, dan kebutuhan dasar lainnya, dengan nilai sebesar Rp3 juta,” ujar Gus Ipul usai rapat koordinasi penanganan bencana di Sumatera bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), di Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025).

Selain itu, Pemerintah juga tengah membahas skema bantuan jaminan hidup (jadup) bagi penyintas bencana. Gus Ipul menjelaskan, besaran jadup yang sedang dibahas adalah Rp10.000 per orang per hari, meski angka tersebut belum bersifat final dan masih dalam pembahasan lintas kementerian.

“Jika satu keluarga terdiri dari lima orang, maka bantuan jadupnya bisa mencapai Rp50 ribu per hari. Rencananya bantuan ini akan diberikan selama tiga bulan,” kata Gus Ipul.

Mensos menegaskan, keputusan akhir terkait besaran jadup akan ditetapkan setelah mempertimbangkan kondisi lapangan, serta rekomendasi dari kementerian dan lembaga terkait.

Selain bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, Pemerintah juga menyiapkan program pemberdayaan untuk pemulihan ekonomi keluarga terdampak. Melalui program ini, setiap keluarga direncanakan akan menerima bantuan sebesar Rp5 juta guna mendukung upaya bangkit kembali secara ekonomi pascabencana.

Elshinta Peduli

“Bantuan pemberdayaan ini disiapkan agar keluarga terdampak tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa kembali produktif,” ujar Gus Ipul.

Sementara itu, santunan kematian bagi yang meninggal juga diberikan yakni Rp15 juta per orang. Selain itu juga santunan luka berat sebesar Rp5 juta per orang.

Terkait ini Kementerian Sosial telah menyalurkan santunan kepada korban jiwa di Aceh. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyerahkan santunan kepada 31 ahli waris korban meninggal dunia yang sudah selesai proses verifikasi, di Kantor Dinas Sosial P3A Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Selasa (16/12/2025).

Gus Ipul menambahkan, data penerima santunan maupun bantuan lainnya masih bersifat sementara dan berdasarkan hasil asesmen Pemerintah daerah serta BNPB. Pemerintah akan terus memperbarui data agar seluruh korban terdampak mendapatkan haknya secara tepat sasaran.

Penulis: Suwiryo/Ter

Elshinta Peduli

Similar News