Perempuan berdaya: Ibu-Ibu hebat penentu sejarah Indonesia
Kiprah perempuan Indonesia yang tak hanya berjuang untuk bangsa, tetapi juga menjalankan peran sebagai seorang ibu dengan penuh keteguhan dan pengorbanan.
Sumber: vecteezy.com/Dzianis Vasilyeu
Sejarah Indonesia tidak hanya diisi dan dibentuk oleh tokoh laki-laki. Sepanjang sejarah banyak tokoh perempuan yang punya influence signifikan pada peristiwa-peristiwa besar di Indonesia. Beberapa di antara mereka juga berperan sebagai seorang Ibu yang punya keluarga sebagai tempat ia ‘pulang’.
Di tengah keterbatasan zaman tersebut, serta tekanan sosial yang masih konservatif dan tanggung jawab domestik, mereka tetap berdiri tegak, bahkan memimpin perlawanan, serta memperjuangkan kemanusiaan. Berikut adalah daftar Ibu hebat Indonesia yang patut kita ingat dan kenang hingga lintas generasi.
1. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien adalah ibu sekaligus pejuang perang dari Aceh yang turut melawan Belanda. Setelah suaminya gugur, ia tetap memimpin perlawanan sambil membesarkan anak di tengah hutan dan kondisi perang. Keteguhan Cut Nyak Dien menunjukkan bahwa peran ibu tidak memadamkan keberanian, justru malah semakin menguatkannya.
2. Cut Nyak Meutia
Seperti Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia juga merupakan seorang ibu dan pejuang Aceh. Ia memimpin pasukan setelah suaminya wafat dan tetap mengangkat senjata meski harus berpisah dengan anaknya demi perjuangan. Pengorbanannya memperlihatkan dilema berat seorang ibu di tengah konflik, tanpa mengurangi nilai kemanusiaannya.
3. Nyai Ahmad Dahlan (Siti Walidah)
Pendiri organisasi perempuan Aisyiyah dan istri KH Ahmad Dahlan ini adalah ibu dari gerakan pendidikan perempuan Islam di Indonesia. Ia membesarkan anak-anaknya sambil membangun sistem pendidikan dan dakwah sosial yang masih hidup hingga kini. Siti Walidah memperluas makna keibuan ke ranah sosial dan spiritual.
Siti walidah menekankan bahwa perempuan mempunyai hak yang sama untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Dengan begitu perempuan mempunyai andil dalam mendampingi suami dan mencetak generasi bangsa yang berilmu dan berakhlak sesuai dengan nafas Islam. Perhatiannya pada pendidikan Islam pun tidak sebatas untuk perempuan, melainkan untuk semua kalangan.
4. S.K. Trimurti
Menteri Perburuhan perempuan pertama Indonesia, jurnalis, aktivis, dan ibu. S.K. Trimurti tetap aktif dalam perjuangan buruh dan pers nasional sambil membesarkan keluarga. Ia menjadi contoh bahwa peran ibu dan tanggung jawab negara bisa berjalan beriringan.
5. Hasri Ainun Habibie
Ainun Habibie dikenal luas sebagai istri Presiden B.J. Habibie, namun perannya jauh melampaui itu. Ia adalah ibu, dokter, sekaligus penopang moral di balik keputusan besar kenegaraan. Ainun Habibie kerap menemani suaminya kemanapun ia pergi. Mereka tinggal di Munchen, Jerman. Lalu Ainun juga ikut Habibie kembali ke Indonesia untuk mengembangkan industri pesawat terbang. Juga mendampingi Habibie ketika menjadi Menteri Riset dan Teknologi, Wakil Presiden dan juga sebagai Presiden Republik Indonesia. Kisah hidupnya memperlihatkan kekuatan peran domestik yang sering tak terlihat namun menentukan.
6. Tri Rismaharin
Mantan Wali Kota Surabaya dan Menteri Sosial RI, Risma adalah ibu yang juga dikenal karena kepeduliannya pada anak-anak, kaum miskin, dan kelompok rentan. Kebijakan dan pendekatannya sering berangkat dari empati seorang ibu terhadap warganya.
Mengenang sosok Ibu hebat sepanjang sejarah Indonesia juga berarti ikut memahami bahwa sejarah tidak hanya digerakkan oleh kekuasaan, tetapi juga oleh keteguhan, pengorbanan, dan kehangatan. Baik di medan perang hingga ruang keluarga, sosok Ibu luar biasa ini membuktikan bahwa keibuan merupakan salah satu kekuatan besar yang berpengaruh dalam membentuk masa depan bangsa.
Penulis: Khalid Asmadi


