Polisi Bangka Barat bongkar ponton tambang liar di Perairan Cupat
Polisi Resor Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membongkar empat unit ponton tambang liar bijih timah yang beroperasi di Perairan Cupat, Parittiga sebagai bentuk keseriusan dalam memberantas praktik penambangan ilegal di daerah itu.
"Beberapa hari lalu kita telah melakukan penyitaan terhadap empat unit ponton isap produksi tersebut, ponton itu kemudian kita amankan di Pelabuhan Mantung, Belinyu, dan hari ini kita lakukan pembongkaran," kata Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha di Mentok, Rabu.
Pada kegiatan ini, Kapolres memimpin langsung proses pembongkaran empat unit ponton isap produksi ilegal di Pelabuhan Mantung, Belinyu. Pembongkaran dilakukan dengan melibatkan puluhan pekerja dan satu unit alat berat.
Pembongkaran ini merupakan tindak lanjut dari penindakan terhadap delapan unit PIP yang terdeteksi melakukan aktivitas tambang ilegal di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.
“Hari ini kami bongkar empat PIP yang tertangkap sedang beroperasi secara ilegal di perairan Cupat. Empat lainnya tidak beroperasi saat ditemukan dan untuk penanganan kami serahkan ke PT Timah," katanya.
Tim Polres Bangka Barat saat ini juga sedang melakukan penelusuran terhadap pemilik ponton yang sempat beroperasi di Perairan Cupat.
Sebelumnya, pada Sabtu (23/8), jajaran Polres Bangka Barat bersama Ditpolairud Polda Babel dan Divisi Pengamanan PT Timah menggelar operasi gabungan sejak pagi hari. Empat unit ponton isap produksi jenis tower berhasil diamankan bersama empat unit speed boat, beberapa karung bijih timah, dan 12 orang pekerja tambang.
Barang bukti dan para pelaku saat ini telah diamankan di Mako Satpolairud Polres Bangka Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala Seksi Humas Polres Bangka Barat Iptu Yos Sudarso mengatakan penindakan ini sebagai bentuk komitmen Kepolisian dalam menjaga ketertiban dan menegakkan hukum terhadap aktivitas tambang ilegal.
“Kami tidak akan memberi ruang bagi pelanggaran hukum, pengawasan akan terus ditingkatkan demi menjaga keamanan dan kelestarian wilayah perairan Bangka Barat," katanya.