Sejumlah pabrik tua Pupuk Indonesia direvitalisasi
Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Yehezkiel Adiperwira. (ANTARA/Ali Khumaini)
PT Pupuk Indonesia (Persero) merevitalisasi pabrik pupuk yang sudah berusia tua, agar biaya produksinya bisa lebih efisien atau tidak terjadi pemborosan.
Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Yehezkiel Adiperwira, dalam kunjungannya ke Kabupaten Karawang, Jabar, Kamis menyampaikan revitalisasi pabrik pupuk yang sudah tua itu sesuai dengan semangat efisiensi yang tengah digencarkan pemerintah.
Ia mengatakan, terdapat tujuh proyek yang akan digarap hingga 2029, salah satunya revitalisasi pabrik pupuk yang berusia tua.
Efisiensi yang dilakukan yakni dalam menekan rasio konsumsi energi ke arah standar atau rata-rata dunia.
"Jadi, kalau efisiensi itu memang bagaimana kita menekan rasio konsumsi energi. Jadi, rasio konsumsi energi ini kan punya standar secara dunia. Kita mau memastikan bahwa rasio konsumsi energi di Pupuk Indonesia Group itu bisa mendekati dari rata-rata di dunia di kisaran 24 MMBTU (Million British Thermal Units) per ton," katanya.
Disebutkan, saat ini pihaknya sedang berjalan pembaruan pabrik tertua PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dan proyek revitalisasi Pabrik Pusri IIIB untuk menggantikan Pusri III dan IV yang sudah tidak efisien dalam penggunaan energi.
Proyek Pusri IIIB ini dimulai pada Desember 2023 dan ditargetkan selesai dalam waktu 40 bulan, dengan estimasi beroperasi penuh pada tahun 2027.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat kunjungan ke Pupuk Kujang mendorong agar pabrik Pupuk Kujang yang sudah berusia tua bisa segera direvitalisasi, untuk efisiensi dan mendukung cita-cita pemerintah mencapai swasembada pangan.
"Pabrik Pupuk Kujang dibangun tahun 1975. Jadi usianya sudah 50 tahun," kata Zulkifli Hasan yang biasa disapa Zulhas usai melakukan plant tour di Pupuk Kujang, Kabupaten Karawang, Jabar, Kamis.
Ia mengatakan, jika dibayangkan dengan transportasi bus, saat ini Pupuk Kujang masih menggunakan bus buatan tahun 1975. Sedangkan pihak lain sudah menggunakan bus buatan terbaru, tahun 2025. Kondisi itu membuat tidak efisien.
Zulhas menyampaikan, pabrik pupuk PT Pupuk Kujang saat ini sudah berusia 50 tahun. Sedangkan idealnya operasional sebuah pabrik itu antara 15 hingga 20 tahun.
Meski demikian, ia mengapresiasi pabrik pupuk yang terus mendukung penuh program swasembada pangan.
Zulhas menyampaikan, saat ini pemerintah meminta Pupuk Indonesia agar melakukan produksi pupuk secara efisien.
Ia memastikan efisiensi kebijakan yang dilakukan pemerintah saat ini membuat subsidi yang diberikan tetap di angka Rp44 triliun.
"Sekarang ini diambil kebijakan market to market. Jadi, subsidi kita tetap Rp44 triliun, dengan market to market, ya, uang itu bisa dipakai untuk membeli bahan baku dan seterusnya. Sekarang Pupuk Indonesia bisa bikin pabrik satu tiap tahun. Kemudian penghematannya bisa memberikan diskon 20 persen (harga subsidi turun 20 persen)," katanya.
Disebutkan, untuk membangun satu pabrik baru dapat menghabiskan anggaran sekitar Rp8 triliun. Jadi dengan anggaran subsidi, ia meyakini Pupuk Indonesia dapat membangun pabrik baru dan merevitalisasi pabrik, dengan kebijakan efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah.