Tokoh adat Badui minta pemerintah bangun akses Ciboleger

Update: 2025-11-23 11:40 GMT

Pengendara sepeda motor melintasi jalan rusak di Leuwidamar, Lebak, Banten, Senin (22/4/2024). Akses jalan utama menuju kawasan Saba Budaya Badui tersebut rusak selama berbulan-bulan dan hingga kini belum ada perbaikan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.

Tokoh adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Oom mendesak Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Lebak membangun ruas jalan Simpang menuju Terminal Ciboleger sepanjang kurang lebih 8 kilometer.

"Kita kerapkali menyuarakan permintaan pembangunan jalan ketika mengunjungi upacara ritual Seba juga jika pejabat bersilaturahmi ke Badui," kata Jaro Oom saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Minggu.

Selama ini, ruas jalan Simpang menuju Terminal Ciboleger untuk masuk pintu pertama ke Badui, kondisinya memprihatinkan, selain berlubang juga banyak aspalnya mengelupas sehingga terlihat bebatuan.

Ruas jalan tersebut tentu berdampak terhadap peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat Badui dan pengunjung Seba Badui ke sini berkurang akibat kerusakan jalan tersebut.

"Kami berharap Bupati Lebak Hasbi Asyidiki dan Gubernur Banten Andra Soni bisa berkolaborasi untuk pembangunan jalan menuju masyarakat Badui," katanya menjelaskan.

Menurut dia, masyarakat Badui hingga kini tidak menerima bantuan dana desa (DD) dari pemerintah, sehingga perlu mendapat perhatian, khususnya pembangunan jalan menuju Badui.

Sebab, kondisi jalan Simpang ke Terminal Ciboleger ke permukiman Badui kondisinya buruk dan berlubang juga banyak dikeluhkan pengunjung Seba Badui.

"Kami minta pemerintah mengutamakan pembangunan jalan menuju Badui, sehingga pelaku UMKM bisa tumbuh dan berkembang dan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga," katanya.

Pulung (55) warga Badui mengatakan dirinya berharap ruas jalan Simpang menuju Terminal Ciboleger dibangun, sehingga membawa peningkatan ekonomi masyarakat adat.

Selama ini, ruas jalan sepanjang 8 kilometer itu tampak berlubang dan bebatuan, selain rawan kecelakaan juga kunjungan ke permukiman Badui berkurang.

"Kami berharap pembangunan jalan menuju Badui direalisasikan 2026, sehingga kehidupan masyarakat setempat menjadi lebih baik," katanya.

Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah mengatakan pemerintah daerah tahun 2026 mengalokasikan fokus anggaran untuk pembangunan infrastruktur jalan, ketahanan pangan dan pengendalian kemiskinan.

Meski alokasi APBD tahun 2026 sebesar Rp2,74 triliun atau turun dibandingkan tahun sebelumnya Rp2,86 triliun, namun fokus untuk kesejahteraan masyarakat.

"Kita berharap jalan menuju Badui tahun depan bisa direalisasikan, termasuk ketahanan pangan dan pengendalian kemiskinan," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni mengatakan pihaknya berterima kasih kepada tokoh masyarakat, ulama, dan para relawan yang selama ini telah memperhatikan kesejahteraan warga Suku Badui.

Pemprov Banten, kata dia, berkolaborasi dengan Polda menggelar bakti sosial di Badui juga melakukan dialog, diskusi, dan silaturahmi, untuk menindaklanjuti berbagai hal terkait permintaan masyarakat Badui.

"Kami berharap semua permintaan masyarakat Badui itu bisa direalisasikan," katanya.

Tags:    

Similar News