Warga Spermonde terancam dampak kenaikan air laut
Suasana pulau yang berada di gugusan Kepulauan Spermonde tengah terancam alami genangan akibat kenaikan air pemukaan air laut. ANTARA/ Suriani Mappong
Warga Kepulauan Spermonde yang terbentang di sepanjang wilayah Kota Makassar hingga Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan (Sulsel), terancam oleh kenaikan permukaan air laut.
"Memasuki musim hujan, sekarang angin laut sudah mulai kencang dan permukaan air laut menghempas sampai ke pemukiman warga di pulau," kata salah seorang warga di Pulau Sabutung, Sabariah di Kecamatan Liukang Tupabiring Utara, Kabupaten Pangkep, Kamis.
Dia mengatakan, pada saat sore hari dalam sebulan terakhir ombak sudah mulai tinggi dan menghempas ke bibir pulau, bahkan masuk ke bagian dapur atau belakang rumah warga di pulau ini.
Kondisi itu akan lebih parah ketika bersamaan dengan hujan deras. Akibatnya, rumah warga pulau tergenang.
Hal serupa juga dialami warga di Pulau Kodingareng di wilayah Kota Makassar dan terbilang padat penduduknya dibandingkan pulau lainnya di wilayah Kepulauan Spermonde.
Perempuan paruh baya, Nurhayati di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Makassar, ini mengatakan, selain air laut bisa sampai ke rumah warga pulau, khususnya yang berada di wilayah pinggir, genangan air bisa juga muncul rembesan dari tegel rumah mereka.
"Boleh jadi itu karena tanah pulau semakin bergeser, sehingga air tanah dari laut masuk ke sela-sela tegel rumah kami," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel diketahui, kejadian abrasi pantai dan naiknya air laut akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk telah terjadi secara signifikan pada tahun 2024 dan 2025.
Hal itu berdampak pada pemukiman di wilayah pesisir khususnya di Kepulauan Spermonde atau gugusan pulau-pulau sekitar 100 pulau yang terbentang di sepanjang Perairan Makassar.