Pemburu durian padati kawasan adat Suku Badui

Update: 2025-12-11 04:10 GMT

Pengunjung saba budaya Suku Badui dari berbagai daerah di sejumlah wilayah Banten,Jawa Barat dan Jakarta memadati kampung permukiman adat di pedalaman Kabupaten Lebak,Banten untuk memburu buah durian. ANTARA/Mansyur

Kawasan adat Suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten dipadati pengunjung dari sejumlah wilayah di Banten, Jawa Barat maupun Jakarta dan salah satu tujuannya adalah berburu buah durian.

"Kami bersama teman-teman kantor ke Badui untuk menikmati buah durian," kata Agung (45) warga Jakarta saat ditemui di permukiman Badui di Lebak, Rabu.

Perjalanan dari Jakarta menuju permukiman masyarakat Badui tepatnya di sekitar Terminal Ciboleger ditempuh hingga empat jam dari Jakarta menggunakan kendaraan pribadi. Buah durian pun sudah menunggu di lokasi tersebut.

"Buah durian Badui rasanya manis. Dagingnya juga tebal. Untuk harganya Rp60 ribu per buah," kata Agung menambahkan.

Begitu juga pengunjung Badui lainnya, Selamat (40). Warga Bogor itu mengatakan dirinya bersama rombongan kerja ke kampung permukiman adat untuk menikmati panorama alam pegunungan, sekaligus berburu buah durian.

"Kami pertama kali berkunjung ke Badui. Ternyata menyenangkan. Bisa melihat jembatan gajeboh yang terbuat dari bambu dan diikat tambang dan bisa dilintasi puluhan orang," katanya menjelaskan.

Seorang pedagang durian di permukiman Badui, Jamal mengaku bersyukur panen durian dalam satu bulan terakhir dapat membawa berkah, karena pendapatan ekonomi relatif tinggi.

Bahkan, dirinya hari ini sudah menjual buah durian sebanyak 200 buah dengan harga Rp 60 ribu per buah.

Sementara itu seorang petugas masyarakat adat, Sarman (50) mengatakan pengunjung saba budaya Badui harian diperkirakan di atas 1.000 orang dan kebanyakan mereka rombongan pelajar, pekerja dan pasangan muda mudi.

"Kami optimis pengunjung saba budaya bisa terus meningkat hingga perayaan Tahun Baru 2026," katanya.

Tags:    

Similar News