Adhisty Zara berduka atas meninggalnya Acil Bimbo

Elshinta.com - Kabar duka datang dari aktris muda Adhisty Zara kehilangan sang kakek Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah atau Acil Bimbo tutup usia pada Senin (1/9).

Zara menyampaikan kabar duka itu melalui media sosialnya Instagramnya dengan mengunggah foto hitam putih yang memperlihatkan kakeknya sedang menyanyi.

"Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun Darmawan Kusumawardhana Hardjakusumah pada hari Senin, 1 September 2025 jam 22.13 WIB. Mohon dibukakan pintu maaf untuk almarhum," kata Zara, dalam keterangannya dalam unggahan tersebut.

Zara sendiri merupakan cucu dari anaknya Acil Bimbo dengan Ernawati, yaitu Mario Saladin Akbar Kusumawardhana.

Aktris muda itu juga mengungkapkan rasa kehilangannya dengan menyertakan beberapa foto hingga video kenangan bersama Acil, kakeknya yang dipanggilnya dengan sebutan Kiyang.

Salah satu video kenangannya saat kakeknya sedang diperlihatkan buku berisi kumpulan foto keluarga yang dibuat oleh dirinya.

“Ingat waktu itu bikinin buku ini biar kiyang bisa inget terus sama kita dan kiyang hepi (bahagia) ,” tambah dia.

Acil baru menginjak usia yang ke-82 pada Rabu (20/8), Zara juga menampilkan sejumlah foto dan memberikan ucapan berupa pujian hingga meminta doa untuk sang kakek.

“Selamat ulang tahun ke 82, kiyang aki sayang!! yang selalu ganteng dari muda sampai sekarang. Doain kiyang ya teman-teman,” tulis Zara.

Acil Bimbo menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada usia 82 tahun dan jenazahnya disemayamkan di rumah duka Jalan Biologi Nomor 4, Bandung.

Berdasarkan informasi, jenazah Kang Acil direncanakan dimakamkan di kawasan Cipageran, Cimahi pada Selasa (2/9).

Almarhum meninggalkan istri, Ernawati dan empat anak serta beberapa cucu, termasuk kedua kakak beradik mantan anggota grup idola JKT48, Hasyakyla Utami dan Adhisty Zara.

Almahrum yang lahir pada 20 Agustus 1943 itu, dikenal sebagai budayawan sekaligus pentolan grup musik Bimbo.

Sejumlah lagu hits dari Bimbo yang tidak lekang oleh zaman, seperti, Sajadah Panjang, Melati dari Jayagiri, Flamboyan, Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya, Ummat Manusia Bergembira, sampai Rindu Rosul.

Sebagai budayawan dan pecinta lingkungan, mendiang pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bandung Spirit pada 2000.