24 warga Kamboja luka-luka usai bentrok tentara Thailand

Update: 2025-09-18 06:20 GMT

Zeni tempur Thailand ikut serta dalam operasi pembersihan ranjau di Ubon Ratchathani, Thailand (21/7/2025). ANTARA/HO-Second Army Region/aa. (Handout Second Army Region)

Pemerintah Kamboja pada Rabu melaporkan bahwa 24 warga negaranya terluka dalam bentrokan dengan tentara Thailand saat mencoba memasang pagar kawat berduri di sepanjang perbatasan.

Juru bicara Pen Bona mengatakan sejumlah warga sipil termasuk biksu Buddha mengalami luka atas insiden tersebut.

Bona mendesak Thailand untuk mempertahankan gencatan senjata yang dicapai pada Juli lalu, mengurangi ketegangan, dan "menghindari konfrontasi yang dapat meningkat menjadi kekerasan baru," menurut kantor berita Agence Kampuchea Press yang dikelola pemerintah.

Sementara itu, Gubernur provinsi Banteay Meanchey, Kamboja mengatakan pasukan Thailand menembakkan gas air mata dan peluru tajam di sepanjang perbatasan.

Warga yang sedang memasang kawat kemudian memprotes aksi tentara Thailand, yang menurut mereka melanggar batas wilayah Kamboja.

Kementerian Luar Negeri Thailand mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa semua tindakan yang dilakukan oleh pihak Thailand telah dilakukan dengan baik di dalam wilayah kedaulatannya, dan mengonfirmasi bahwa beberapa pejabat Thailand terluka dalam insiden tersebut.

Laporan sebelumnya menyebutkan dua tentara Thailand terluka.

Kementerian tersebut menyatakan pejabat Thailand bertindak sesuai praktik internasional, sekaligus meminta Kamboja menghentikan provokasi, ajakan protes, dan kerusuhan. Mereka juga diminta menahan diri dari tindakan yang memperburuk ketegangan, serta mencari solusi damai yang disepakati bersama demi meredakan konflik.

Gencatan senjata antara kedua negara tetangga di Asia Tenggara tersebut dicapai pada 28 Juli setelah sengketa perbatasan meningkat menjadi konflik bersenjata, yang mengakibatkan puluhan orang tewas dan terluka.

Sumber: Anadolu

Tags:    

Similar News