Ajang Climate Week NYC, RI bertekad jadi pusat investasi hijau dunia

Indonesia menargetkan net zero emission pada 2060

Update: 2025-09-23 12:20 GMT

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menghadiri diskusi panel Tingkat Tinggi Climate Week NYC 2025, New York, AS, Senin (22/09/2025) Foto : Istimewa

Indonesia menegaskan komitmennya untuk mengubah tantangan iklim menjadi peluang pembangunan hijau dan investasi berkelanjutan.

Dengan lebih dari 285 juta penduduk yang hidup di wilayah sangat rentan, Indonesia menghadapi ancaman nyata berupa kenaikan permukaan laut, hujan ekstrem, dan kebakaran hutan.

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, Dalam diskusi panel tingkat tinggi Climate Week NYC 2025, New York, Amerika Serikat, Senin 22 September 2025 mengatakan, perubahan iklim bagi Indonesia bukanlah ancaman masa depan.

"Melainkan kenyataan sehari-hari, dan kepemimpinan berarti berani menghadapinya secara langsung," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (23/09/2025).

Menurutnya Indonesia menargetkan net zero emission pada 2060 atau lebih cepat, dengan strategi ekonomi hijau yang mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, sekaligus menurunkan emisi. Transisi energi dijalankan secara bertahap, adil, dan terukur, termasuk dalam mengurangi penggunaan batu bara.

Melalui Just Energy Transition Partnership (JETP), Indonesia menggalang dukungan pembiayaan internasional untuk mempercepat energi terbarukan dan memperkuat jaringan listrik nasional.

Sejalan dengan itu, Indonesia memanfaatkan kekayaan alamnya sebagai kekuatan. Pemerintah menyiapkan program reforestasi seluas 12 juta hektar dengan pola multi-spesies, termasuk pohon buah, untuk memulihkan keanekaragaman hayati dan habitat satwa. Indonesia juga mendorong pembentukan bursa karbon nasional untuk mengubah potensi alam menjadi nilai ekonomi dan membuka peluang kerja sama global.

Inisiatif konkret lainnya meliputi program elektrifikasi 103 gigawatt dengan 75 persen berbasis energi terbarukan, penyusunan regulasi untuk mendukung pasar karbon sukarela, pengembangan carbon capture, utilisation, and storage (CCUS), serta solusi karbon biru diantaranya melalui ekosistem rumput laut.

“Indonesia siap memimpin, siap bekerja sama, dan siap berinvestasi dalam solusi iklim. Bagi kami, aksi iklim bukan sekadar kewajiban, tetapi juga peluang emas untuk menciptakan kemakmuran bangsa dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia,” ujar Hashim.


Rama Pamungkas

Tags:    

Similar News