Hizbullah seru Lebanon bersatu lawan Israel

Update: 2025-11-07 06:20 GMT

Arsip foto - Seorang pria berjalan di dekat kendaraan yang hancur akibat serangan udara Israel di Ansar, Lebanon, 17 Oktober 2025. ANTARA/Xinhua/Ali Hashisho.

Kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, pada Kamis (6/11) menyerukan kepada pemerintah untuk bergabung melawan agresi Israel ketimbang bernegosiasi dengan rezim Zionis.

Mereka mengatakan kondisi saat ini menuntut upaya bersama untuk menghentikan pelanggaran, agresi, dan serangan Israel terhadap Lebanon.

"Kita berjanji kepada rakyat kita untuk menjaga martabat dan membela kebenaran, melindungi tanah air dan rakyat kita," kata Hizbullah dalam surat terbuka kepada Presiden, Ketua parlemen, dan Perdana Menteri Lebanon.

Surat tersebut menyebutkan bahwa Amerika Serikat sedang menekan pemerintah Lebanon untuk sepenuhnya melucuti senjata kelompok Hizbullah.

Tekanan itu, yang sejalan dengan kebijakan pemerintah agar persenjataan berada sepenuhnya di tangan militer nasional, diyakini Hizbullah untuk memenuhi kepentingan Israel.

Namun, kesepakatan gencatan senjata 27 November 2024 hanya mencakup demiliterisasi di wilayah selatan Lebanon, dengan syarat Israel menghentikan serangannya, menurut Hizbullah.

"Musuh Zionis tidak hanya menargetkan Hizbullah, tetapi seluruh Lebanon," tulis kelompok itu dalam suratnya.

Tujuannya, kata mereka, adalah melemahkan kemampuan Lebanon melawan pemerasan politik serta memaksakan agenda dan kepentingannya di kawasan.

"Untuk menangkal ancaman ini, diperlukan sikap nasional yang padu dan tegas demi mempertahankan kedaulatan dan martabat negara," kata Hizbullah.

Dalam beberapa hari terakhir, Israel telah meningkatkan serangan terhadap target-target Hizbullah di Lebanon selatan.

Pemerintah Lebanon telah berkali-kali mengatakan bahwa Israel secara sistematis terus melanggar kedaulatan wilayahnya, meski ada perjanjian gencatan senjata.

Israel mempertahankan keberadaan pasukannya di lima titik strategis di Lebanon selatan, termasuk bagian utara desa Ghajar, yang dianggap oleh Lebanon sebagai pendudukan dan pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

Israel berdalih bahwa serangannya menargetkan infrastruktur militer Hizbullah guna melenyapkan pimpinan militer kelompok itu.

Israel sebelumnya telah mengatakan akan terus menyerang Lebanon untuk melenyapkan ancaman Hizbullah.

Pada Agustus, Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam mengatakan telah memerintahkan tentara untuk menyerahkan rencana penerapan monopoli negara atas senjata di negara itu pada akhir tahun.

Sumber: Sputnik-OANA

Tags:    

Similar News