Indonesian Corner di Islamabad kerja sama Perpustakaan Indonesia-Pakistan diresmikan

Update: 2025-11-28 09:58 GMT

Foto : KBRI Pakistan

Duta Besar RI untuk Pakistan, Letjen TNI (Purn) Chandra Warsenanto Sukotjo meresmikan Indonesian Corner yang terletak di Perpustakaan Nasional Pakistan di Islamabad.

Hadir menyaksikan peresmian tersebut adalah Menteri Warisan Budaya dan Kebudayaan Pakistan atau Minister for National Heritage and Culture, Mr. Aurangzeb Khan Khichi, serta dua pimpinan perpustakaan nasional masing-masing negara, yaitu Dr. Joko Santoso, Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Indonesia dan Mr. Muhammad Ali Shahzad Muzaffar, Kepala Perpustakaan Nasional Pakistan.

Seluruh Duta Besar negara-negara ASEAN untuk Pakistan juga turut hadir di gedung perpustakaan yang berlokasi cukup strategis, karena berdekatan dengan kantor Perdana Menteri Pakistan dan beberapa gedung penting pemerintah Pakistan lainnya di Islamabad.

Berbicara pada peresmian tersebut, Duta Besar Chandra W. Sukotjo menekankan bahwa diplomasi budaya tetap menjadi pilar utama hubungan Indonesia-Pakistan. Ia mengatakan bahwa Indonesian Corner akan berfungsi sebagai jembatan kesepahaman antar masyarakat kedua negara.

“Saling pengertian antar masyarakat tentunya akan berkontribusi pada terbukanya kerja sama di berbagai bidang, mulai dari perekonomian dan perdagangan, hingga kebudayaan dan pariwisata,” tegas duta besar yang juga menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman antara perpustakaan nasional kedua negara tentang kerja sama di bidang perpustakaan dan pengelolaan informasi.

Pada gilirannya, Kepala Perpustakaan Nasional Pakistan menyatakan bahwa penandatanganan Nota Kesepahaman ini semakin memperkuat kerja sama kedua negara. “Peresmian Indonesian Corner menandai dimulainya era kemitraan yang lebih erat antara Pakistan dan Indonesia,” terangnya.

Adapun Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Indonesia menyatakan bahwa Indonesian Corner ini bukan hanya etalase budaya, namun juga investasi jangka panjang di bidang pertukaran pengetahuan dan diplomasi publik. “Nota Kesepahaman ini bukan sekadar perjanjian administratif, namun merupakan komitmen untuk saling belajar, bertukar pengalaman, dan saling mendukung dalam memajukan peran perpustakaan dalam pembangunan nasional,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Menteri Warisan dan Kebudayaan Nasional Pakistan menyatakan bahwa peresmian Indonesian Corner ini memiliki makna khusus karena kedua negara sedang merayakan 75 tahun hubungan diplomatik yang dibangun di atas nilai-nilai bersama, saling menghormati, dan niat baik yang tulus.

“Kemitraan kita selalu ditandai dengan kerja sama budaya, pendidikan, dan saling dukung di forum-forum internasional. Saya yakin bahwa kolaborasi ini akan terus berkembang dan akan membuka jalan baru bagi kerja sama lainnya,” ucapnya optimis.

Peresmian Indonesian Corner disambut baik, tidak hanya oleh masyarakat setempat namun juga masyarakat Indonesia di Pakistan khususnya mahasiswa. “Perpustakaan ini lebih menarik dengan adanya Indonesian Corner,” ungkap Bilal Agha, warga Pakistan dari Rawalpindi yang berprofesi sebagai wartawan.

Sedangkan bagi Lidzikri, mahasiswa Indonesia hubungan internasional pada International Islamic University Islamabad (IIUI), menyampaikan apresiasinya kepada KBRI Islamabad yang telah merintis pembangunan Indonesian Corner. “Yang jelas bagi para mahasiswa Indonesia, kini ada tempat baru yang lebih mudah dijangkau tanpa pemeriksaan ketat oleh petugas keamanan Pakistan sebagaimana jika berkegiatan di Diplomatic Enclave dimana KBRI Islamabad berlokasi.

Sebelum acara berakhir, Duta Besar RI meluncurksn buku 75 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia-Pakistan, yang berisi foto-foto bersejarah dan catatan berbagai peristiwa penting yang menunjukkan kokohnya fondasi hubungan bilateral saat ini dan menjadi faktor penting untuk membentuk hubungan Indonesia-Pakistan yang lebih kuat ke depan.

Duta Besar memberikan buku hasil kolaborasi antara Tim KBRI Islamabad dan mahasiswa/i Indonesia di Pakistan tersebut kepada Menteri, Pimpinan Perpustakaan Nasional kedua negara, dan para Duta Besar ASEAN.

Acara kemudian ditutup dengan pengguntingan pita masuk Indonesian Corner oleh Duta Besar RI diikuti oleh dua pimpinan perpustakaan Indonesia dan Pakistan, para Duta Besar ASEAN, serta para tokoh dan undangan lainnya.

Selama acara, para undangan disuguhi arem-arem, sosis solo, dadar gulung, kue sus, dan bolu kukus. Saat tamu undangan menikmati jajanan khas tanah air tersebut, para mahasiswa Indonesia menampilkan gamelan Jawa dan medley tarian Nusantara.

“Ini masih permulaan. Ke depan, kita akan terus perkuat Indonesian Corner dengan buku-buku dan berbagai pendukung lainnya,” pungkas Duta Besar RI didampingi sang isteri, Tamara Y. Sukotjo saat peninjauan Indonesian Corner.

Vivi Trisnavia

Tags:    

Similar News