IOM desak dunia internasional bantu warga sipil Sudan

Update: 2025-11-11 05:20 GMT

Orang-orang yang mengungsi duduk di bawah tenda yang terbuat dari kayu dan kain di Tawila, Darfur Utara, Sudan, Jumat (8/8/2025). ANTARA/Xinhua/HO-World Food Programme/aa. (Handout World Food Programme)

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada Senin meminta tindakan mendesak untuk membantu jutaan warga sipil yang terdampak perang antara angkatan bersenjata Sudan dengan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

Direktur IOM Amy Pope tiba di Sudan pada Senin untuk meninjau bantuan kemanusiaan di negara yang sedang berpegang tersebut dan meminta dunia internasional untuk bergerak cepat membantu jutaan warga sipil yang dilanda krisis.

"Lebih dari 30 juta orang membutuhkan bantuan. Hampir 10 juta mengungsi di dalam negeri, kata Pope di akun media sosial X.

Sejak 15 April 2023, militer Sudan dan RSF terlibat dalam perang yang gagal diakhiri oleh mediasi regional maupun internasional. Konflik ini telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi.

Situasi memburuk akhir bulan lalu ketika RSF merebut El-Fasher, ibu kota negara bagian Darfur Utara, dan melakukan pembantaian berbasis etnis, menurut organisasi lokal dan internasional.

Sementara itu, Unit Gawat Darurat Tawila di Darfur Utara, sebuah komite bantuan lokal, mengatakan bahwa kebakaran terjadi di sebelah timur kamp Dali, menghancurkan barang-barang milik warga sipil yang mengungsi.

Komite tersebut mengimbau organisasi-organisasi kemanusiaan untuk segera turun tangan guna membantu keluarga-keluarga yang terdampak.

Dengan jatuhnya El-Fasher, RSF menguasai kelima negara bagian Darfur di barat, dari 18 negara bagian Sudan, sementara tentara menguasai sebagian besar wilayah dari 13 negara bagian yang tersisa di selatan, utara, timur, dan tengah, termasuk ibu kota Khartoum.

Darfur mencakup sekitar seperlima wilayah Sudan, tetapi sebagian besar dari 50 juta penduduk negara tersebut tinggal di wilayah yang dikuasai militer.

Sumber: Anadolu

Tags:    

Similar News