Kolombia ambil langkah hukum terkait serangan AS

Update: 2025-10-20 06:42 GMT

Arsip - Presiden Kolombia Gustavo Petro. (ANTARA/Anadolu/py)

Pemerintah Kolombia berencana mengambil langkah hukum setelah kapal nelayan milik warganya diserang oleh militer Amerika Serikat (AS) bulan lalu dalam insiden yang diduga terjadi di perairan Kolombia, kata Presiden Gustavo Petro, Sabtu.

Dalam pernyataannya di platform media sosial X, Petro mengatakan kapal yang diserang pada 16 September itu adalah milik warga Kolombia. Di atas kapal itu terdapat seorang nelayan bernama Alejandro Carranza yang hingga kini belum kembali ke rumah.

“Saya menyerukan kepada Kejaksaan Agung untuk segera mengambil tindakan, memberikan perlindungan bagi keluarga korban, dan jika mereka berkehendak, bergabung dengan para korban dari Trinidad dan Tobago untuk mengajukan gugatan hukum baik di tingkat internasional maupun di sistem peradilan AS,” ujarnya.

Media di Trinidad dan Tobago sebelumnya melaporkan tewasnya dua nelayan setempat dalam insiden serupa. Pada Jumat, sejumlah organisasi masyarakat sipil dan warga negara tersebut menggelar aksi protes di depan Kedutaan Besar AS di Port of Spain, mengecam tindakan militer Washington.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya operasi militer AS di kawasan Amerika Latin dan Karibia. Militer AS dilaporkan berulang kali menenggelamkan kapal di lepas pantai Venezuela yang diduga terlibat dalam perdagangan narkotika. Pihak berwenang AS menyebut operasi tersebut sebagai bagian dari upaya memerangi kejahatan lintas negara.

Pada 19 Agustus, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyatakan bahwa Presiden AS Donald Trump siap menggunakan “seluruh elemen kekuatan Amerika” untuk memerangi perdagangan narkoba, termasuk kemungkinan pelaksanaan operasi militer di Venezuela.

Pernyataan itu disampaikan setelah muncul laporan bahwa Washington akan mengerahkan lebih dari 4.000 marinir dan pelaut ke perairan sekitar Amerika Latin dan Karibia guna menekan aktivitas kartel narkotika.

Sumber: Sputnik

Tags:    

Similar News