Krisis air melanda Iran
Arsip Foto - Bendera Iran terlihat di markas besar PBB di New York, AS, Rabu (8/1/2020). (ANTARA/Xinhua/Li Muzi/am/aa.)
Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (23/12) menggambarkan bahwa situasi pasokan air di seluruh provinsi di negaranya kritis.
Iran mengalami kekeringan terburuk dalam 60 tahun yang menyebabkan sejumlah besar waduk utama mengering dan memaksa otoritas di ibu kota untuk memberlakukan pemadaman air setiap malam.
"Terjadi masalah air di semua provinsi negara kami. Pasokan air di Iran krisis," kata Presiden Pezeshkian saat berpidato di parlemen.
Pada November Pezeshkian mengatakan Iran hanya mengalami tiga persen dari jumlah curah hujan biasanya sepanjang 2025 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada 1 Desember kantor berita Iran ISNA melaporkan bahwa waduk utama Iran hanya terisi 32 persen.
Pada Juli kepala perusahaan sumber daya air Iran, Hashem Amini memperkirakan bahwa sekitar separuh dari populasi perkotaan kekurangan air minum.
Menurut Amini, dalam waktu kurang dari 30 tahun volume sumber air terbarukan di Iran menurun dari 132 miliar menjadi 90 miliar meter kubik atau lebih dari 30 persen, sementara konsumsi air di negara tersebut justru meningkat.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti

