Otoritas tangkap eks kepala Intelijen Korea Selatan

Update: 2025-11-12 05:50 GMT

Photo file: Massa berbaris di bawah hujan deras untuk memprotes Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, saat aksi mogok dan protes terus berlangsung di tengah krisis darurat militer, di Seoul, Korea Selatan (5/12/2024). ANTARA/Anadolu/py.

Mantan kepala Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan, Cho Tae-yong, ditangkap, Rabu, atas tuduhan keterlibatan dalam upaya gagal mantan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol untuk memberlakukan darurat militer.

Cho dituduh gagal melaporkan rencana darurat militer kepada Majelis Nasional Korea Selatan, meskipun ia diduga telah mengetahui rencana tersebut sebelumnya, kata kantor berita Yonhap pada Rabu.

Mantan kepala intelijen itu juga dituduh tidak melaporkan kepada Majelis Nasional setelah diduga menerima laporan bahwa pasukan Korea Selatan di bawah darurat militer berencana menahan pemimpin oposisi saat itu, Lee Jae Myung, dan pemimpin partai berkuasa saat itu, Han Dong-hoon.

Pada 3 Desember 2024, Yoon menyatakan darurat militer dengan alasan bahwa pihak oposisi bersimpati kepada Korea Utara dan merencanakan “pemberontakan,” serta unit militer memblokir parlemen.

Parlemen kemudian memilih untuk mencabut deklarasi tersebut hanya beberapa jam kemudian. Yoon mematuhi keputusan itu, tetapi akhirnya dimakzulkan pada akhir bulan tersebut.

Pada 10 Juli, pengadilan di Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Yoon atas upaya kontroversialnya memberlakukan darurat militer, dan menahannya untuk kedua kalinya.

Mantan presiden itu sebelumnya ditahan pada 15 Januari namun dibebaskan pada Maret setelah pengadilan menolak permintaan perpanjangan penahanan.

Pada 12 Agustus, pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap istri Yoon, Kim Keon-hee, atas dugaan korupsi.

Sumber: Sputnik-RIA Novosti

Tags:    

Similar News