Tenaga kerja AS akan turun 15,7 juta pada 2035 akibat aturan imigrasi

Update: 2025-10-18 00:40 GMT

Ilustrasi: Anggota Serikat Pekerja Tambang Amerika (UMWA) dan pemimpin tenaga kerja lainnya menundukkan kepala untuk berdoa saat berjaga dalam mogoknya serikat kerja di Warrior Met Coal Mine, di luar BlackRock's Headquarters di New York City, Amerika Serikat, Rabu (28/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid/hp/cfo

Kebijakan imigrasi ketat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat mengurangi tenaga kerja AS hingga 15,7 juta orang pada 2035, menurut laporan portal Axios pada Jumat, mengutip studi National Foundation for American Policy di Washington, DC.

Menurut laporan tersebut, penurunan sebesar 6,8 juta orang diperkirakan terjadi pada 2028.

Tindakan agresif Trump terhadap imigrasi akan memangkas pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan rata-rata sekitar setengah persen dari tahun fiskal 2025 hingga 2035, menurut laporan Axios tersebut.

Juru bicara Gedung Putih Abigail Jackson mengatakan kepada Axios bahwa agenda penciptaan lapangan kerja Trump berfokus pada pemanfaatan "potensi yang belum dimanfaatkan" pada angkatan kerja domestik.

Dia mencatat lebih dari 10 persen anak muda Amerika tidak memiliki pekerjaan, tidak mengenyam pendidikan tinggi, maupun tidak menerima pelatihan kejuruan.

Pemerintahan Trump berencana memprioritaskan kelompok tersebut untuk menambal kekurangan tenaga kerja.

Pada hari pelantikannya sebagai presiden AS ke-47, Trump berjanji untuk segera menghentikan imigrasi ilegal dan memulai deportasi massal.

Dia juga mengumumkan keadaan darurat nasional untuk mengatasi krisis di perbatasan selatannya yang berbatasan dengan Meksiko.

Sumber: Sputnik-OANA

Tags:    

Similar News