UNRWA peringatkan harga makanan di Gaza meroket

Update: 2025-10-18 11:10 GMT

UNICEF mengecam keputusan Israel untuk melarang aktivitas Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di wilayah Palestina yang diduduki, dan memperingatkan dampak "mematikan" terhadap anak-anak Palestina. (ANTARA/Anadolu/py)

UNRWA memperingatkan lonjakan harga pangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza akibat penghancuran lahan pertanian oleh Israel.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa harga makanan di Jalur Gaza meroket ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat penghancuran dan perampasan lahan oleh Israel.

Melalui pernyataan yang dirilis pada Jumat (17/10), UNRWA mengatakan hampir seluruh lahan pertanian di Jalur Gaza kini "hancur atau tidak dapat diakses", sehingga warga kehilangan sumber penghasilan.

Kondisi itu juga menyebabkan harga pangan mencapai rekor tertinggi setelah dua tahun perang Israel yang berdampak menghancurkan kesejahteraan masyarakat Palestina, khususnya di Gaza.

Badan PBB itu menjelaskan bahwa keluarga-keluarga di Palestina yang sebelumnya bergantung pada hasil panen dari lahan mereka di Gaza kini tidak lagi memiliki sumber pendapatan, sehingga tidak mampu membeli makanan, sekalipun tersedia di pasaran.

Dalam unggahan di platform X, UNRWA mengatakan, "Satu kilogram tomat yang dulu harganya 60 sen (sekitar Rp9.940), kini mencapai 15 dolar (sekitar Rp248.350) — jika masih bisa ditemukan".

UNRWA menambahkan: "Sampai sektor pertanian Gaza dapat dibangun kembali, harus ada distribusi bantuan yang disalurkan dengan benar-benar tanpa hambatan".

Tags:    

Similar News