Cabor tenis beregu Indonesia sukses raih 2 emas di SEA Games Thailand 2025
Tim beregu putra dan putri sukses mengawinkan medali emas sekaligus mengulang prestasi sejarah 24 tahun silam
Tim Putri Tenis Indonesia. Foto : NOC Indonesia
Cabang olahraga tenis menorehkan prestasi bersejarah di SEA Games Thailand 2025. Tim beregu putra dan putri sukses mengawinkan medali emas, sekaligus mengulang capaian yang terakhir kali diraih 24 tahun silam.
Terakhir kali tim beregu tenis putra dan putri berhasil meraih medali emas bersamaan pada SEA Games 2001 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia. Kala itu tim beregu putra diwakili Suwandi, Peter Handoyo, Bonit Wiryawan dan Sulistyo Wibowo. Sedangkan tim putri diperkuat Wyne Prakusya, Romang Tedjakusuma, Yayuk Basuki dan Angelique Widjaja.
Di SEA Games Thailand 2025, medali emas beregu putri dipastikan setelah Indonesia menaklukkan tuan rumah Thailand dengan skor 2-1. Pada partai pertama, Priska Madelyn Nugroho harus mengakui keunggulan Mananchaya Sawangkaew dengan skor 2-6, 4-6.
Tim Indonesia kemudian menyamakan kedudukan lewat Janice Tjen yang tampil solid saat mengalahkan Lanlana Tararudee dengan skor 4-6, 6-3, 6-3. Penentuan juara akhirnya ditentukan di partai ganda, ketika pasangan Janice Tjen/Aldila Sutjiadi menunjukkan ketenangan dan konsistensi untuk menang dua set langsung 7-5, 7-5 atas duet Sawangkaew/ Peangtarn Plipuech.
“Pertandingannya tidak mudah dan sangat ketat. Tapi kami berusaha bermain enjoy dan saling menguatkan. Medali emas ini kami persembahkan untuk Indonesia, tim, keluarga, dan semua yang telah mendukung kami. Pastinya senang, dapat bonus juga jadi lebih senang lagi,” ungkap Aldila.
Buat Janice Tjen, Thailand 2025 jadi debutnya di SEA Games mewakili Tim Indonesia. Tampil perdana dan pulang membawa medali emas, menambah makna tersendiri buat petenis Indonesia pertama yang lolos ke babak utama Grand Slam selama 21 tahun terakhir tersebut.
“Medali emas ini sangat berarti bagi saya karena ini SEA Games pertama yang saya ikuti. Saya bersyukur bisa meraih emas dan mencetak prestasi bersama Tim Indonesia yang solid dan kompak,” tutur Janice.
Tim Tenis Putra. Foto : NOC Indonesia
Sementara itu, emas beregu putra juga diraih melalui perjuangan tak kalah dramatis. Di partai pembuka, Justin Barki harus menyerah dari Kasidit Samrej dengan skor 7-6, 4-6, 3-6. Rifqi Fitriadi kemudian menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah menumbangkan Maximus Jones lewat pertarungan ketat tiga set 6-3, 4-6, 7-6.
Pada partai penentuan ganda putra yang digelar di Lawn Tennis Association Thailand, Justin Barki yang berpasangan dengan Christopher Rungkat tampil meyakinkan untuk mengamankan kemenangan dua set langsung 6-3, 6-3 sekaligus memastikan medali emas bagi Indonesia.
“Terima kasih atas doa dan dukungan untuk tim tenis putra dan putri hari ini. Dua medali emas ini kami persembahkan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Terima kasih juga kepada Ketua Umum PP Pelti dan seluruh jajaran. Ini baru awal karena kami masih akan bertanding di nomor perorangan. Mohon terus dukung kami agar bisa menambah medali emas,” ujar Christo.
Bagi Justin Barki, emas beregu putra menjadi momen emosional. Meskipun sudah lama tidak bermain ganda dengan Christo, tapi ia menyebut masih punya chemistry saat kembali diduetkan dengan sosok yang disebutnya sebagai ‘the greatest of all time di tenis Indonesia’ tersebut.
“Ini emas pertama saya di ajang SEA Games dan rasanya luar biasa. Terima kasih kepada seluruh tim yang telah mempercayai saya, juga kepada Christo, tim pelatih, dan masyarakat Indonesia. Christo sama saya sudah lama tidak main, tapi kami masih punya chemistry dan dia adalah the greatest of all time di tenis Indonesia. Kita gak perlu ngeraguin itu,” ungkap petenis 25 tahun itu.
Lebih dari sekadar mempersembahkan medali emas buat Tim Indonesia, Justin juga menyebut ingin menyumbangkan seluruh bonus yang didapatkannya untuk membantu korban bencana banjir yang melanda Pulau Sumatera, khususnya di Sumatera Utara.
“Rasanya sangat sulit untuk dipercaya. Sangat bersyukur dan semoga saya bisa memberikan prestasi lagi buat Tim Indonesia di nomor perorangan. Saya itu sebenarnya punya mimpi untuk melihat semua orang di Sumatera Utara, jadi saya akan menyumbangkan semua hasil penghargaan saya ini untuk Sumatera Utara. Walaupun jumlahnya tidak super signifikan, tapi saya harapkan bisa membantu mereka,” tutup Justin yang tak kuat menahan air matanya.
Dwi Iswanto


