Lima pebulu tangkis Indonesia berstatus underdog di WTF 2025

Update: 2025-11-26 10:10 GMT

Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis China Shi Yuqi pada pertandingan tunggal putra Grup B BWF World Tour Finals 2024 in Hangzhou, Rabu (11/12/2024). Shi Yuqi mengalahkan Jonatan Christie dengan tiga gim 21-16, 17-21, dam 21-8. ANTARA FOTO/Xinhua/Hou Zhaokang/aww.

Tak ada satu pun dari lima wakil Indonesia yang berstatus unggulan dalam ajang penutup musim BWF World BWF World Tour Finals 2025 yang bergulir di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, China, 17-21 Desember.

Berdasarkan laman resmi BWF, Selasa, Indonesia memiliki wakil yang tersebar di sektor tunggal putra melalui Jonatan Christie dan tunggal putri Putri Kusuma Wardani.

Lalu dari sektor ganda putra ada dua pasangan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani dan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, serta ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.

Namun dalam peringkat akhir Race to Finals, tak ada satu pun dari mereka yang menembus empat besar, sehingga tak mendapatkan status unggulan yang memberikan posisi lebih aman di undian fase grup.

Undian World Tour Finals memiliki aturan khas, tanpa pemisahan kontestan senegara dalam satu grup. Empat unggulan akan ditempatkan sesuai slot, sementara empat pemain atau pasangan lainnya diundi bebas untuk mengisi dua grup yang tersedia.

Ketidakhadiran unggulan membuat wakil Indonesia berpotensi langsung bertemu pemain-pemain kelas atas sejak fase grup.

Meski demikian, berdasarkan catatan sebelumnya status unggulan bukan jaminan. Misalnya Viktor Axelsen yang menjadi juara tunggal putra World Tour Finals 2023 meski peringkat Race to Finals-nya berada di urutan kelima. Sebaliknya, unggulan pertama Kodai Naraoka justru gagal lolos dari fase grup saat satu grup dengan Axelsen.

Situasi serupa bisa terjadi pada dua wakil Indonesia yang sedang menunjukkan tren positif menuju Hangzhou.

Jonatan Christie meraih tiga gelar dari lima turnamen terakhir, termasuk menaklukkan Anders Antonsen dan Shi Yu Qi di dua final berbeda. Peluang Jonatan terbuka lebar setelah Shi Yu Qi diragukan tampil akibat cedera.

Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri yang hanya mengikuti delapan turnamen namun menembus lima final sejak debut pada Juli. Satu gelar mereka musim ini bahkan terjadi di China, tuan rumah World Tour Finals.

Daftar peserta juga kemungkinan masih berubah apabila pemain yang berada di posisi atas mundur. Putri KW serta Sabar/Reza yang menempati posisi kelima Race to Finals berpeluang naik menjadi unggulan bila ada peserta di depan mereka yang absen.

Undian fase grup akan digelar di Shanghai pada 13 Desember, sementara laga dimulai empat hari kemudian di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium.

Indonesia baru sekali menjuarai World Tour Finals, yaitu pada 2019 melalui pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Kala itu, mereka menjadi juara setelah mengalahkan wakil Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dengan skor 24-22, 21-19.

Tags:    

Similar News