MotoGP Catalunya: Marquez puji performa adiknya
Pembalap Ducati Lenovo Marc Marquez berselebrasi usai memenangi MotoGP Ceko di Sirkuit Brno, Republik Ceko, Minggu (20/7/2025) waktu setempat. ANTARA FOTO/REUTERS/David W Cerny/sgd/am.
Elshinta.com - Marc Marquez mengakui adiknya, Alex Marquez, tampil sangat kuat di area yang menjadi kelemahannya sehingga berhasil menghentikan rentetan 15 kemenangan beruntun sang juara dunia MotoGP pada balapan utama Grand Prix Catalunya, Minggu (7/9).
“Dia sangat kuat di titik lemah saya, terutama di Tikungan 3, 13, 14, dan 9. Dia membalap dengan sangat baik, halus, motornya tidak banyak bergerak. Saya di belakangnya dengan kecepatan yang sama, tetapi saya bertarung melawan motor. Jadi dia membalap lebih baik di area itu,” kata Marc dalam laman Crash.
Pembalap Ducati itu tengah menikmati periode emas sejak GP Aragon hingga putaran Hungaria dengan tujuh akhir pekan sempurna, meraih kemenangan sprint dan grand prix secara beruntun.
Catatan itu berlanjut di sprint Catalunya setelah Alex Marquez terjatuh saat memimpin, sehingga Marc kembali memperpanjang rekor kemenangannya.
Namun, pada balapan utama 24 lap, Alex bangkit dengan tampil konsisten untuk merebut kemenangan keduanya musim ini. Marc pun mengakui sang adik lebih baik dalam mengelola tikungan cepat yang menjadi titik lemah dirinya.
Ia mengakuu hanya bisa mencoba mengimbangi di tikungan kiri, tetapi jumlahnya terbatas. “Saya mencoba mengompensasi di tikungan kiri, tapi hanya ada tiga tikungan kiri untuk memangkas jarak,” ujarnya.
Marc mengaku sudah memperkirakan sejak awal bahwa Alex akan menjadi lawan berat di Catalunya. “Saya sudah memperkirakan pada Kamis bahwa Alex akan menjadi pembalap yang harus dikalahkan. Dia kedua di klasemen, sedang dalam performa bagus, dan di Catalunya dia pernah menang di Moto3, dua kali di Moto2, dan kini di MotoGP,” katanya.
Meski berusaha keras, Marc mengaku menyerah di lap-lap akhir setelah beberapa kali melakukan kesalahan. “Saya mencoba segalanya, saya sudah di batas. Tapi ketika tersisa lima lap, saya melakukan kesalahan di Tikungan 7 dan 10, dan saya menyerah," ucapnya.
Kemenangan Alex di Catalunya memastikan Marc menunda peluang mengunci gelar juara dunia MotoGP 2025 hingga paling cepat di GP Jepang akhir September.