Jelang aksi setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, aktivis waspadai kelompok anarko

Menjelang aksi unjuk rasa memperingati satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2025

Update: 2025-10-13 14:40 GMT

Elshinta/ Rizky Rian Saputra 

Menjelang aksi unjuk rasa memperingati satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2025, berbagai elemen masyarakat mulai mempersiapkan diri untuk turun ke jalan.


Aksi ini rencananya akan melibatkan mahasiswa, buruh, serta kelompok masyarakat sipil di sejumlah daerah. Namun, muncul kekhawatiran bahwa demonstrasi tersebut berpotensi disusupi kelompok anarko yang dikenal kerap memicu tindakan destruktif.


Sebelumnya, pada 25 dan 28 Agustus 2025, aksi massa di depan Gedung DPR RI sempat berujung ricuh setelah diduga dimanfaatkan oleh kelompok anarko. Dalam peristiwa tersebut, sejumlah fasilitas publik mengalami kerusakan akibat tindakan anarkis.


Aktivis pemerhati pergerakan mahasiswa Jakarta, Ade Anto, mengimbau seluruh peserta aksi agar tetap menjaga ketertiban dan keamanan selama demonstrasi berlangsung.


Ia menegaskan bahwa demonstrasi adalah hak warga negara yang dijamin undang-undang, namun harus dijalankan dengan mematuhi aturan yang berlaku.


“Pemerintah memberi ruang untuk menyampaikan pendapat di muka umum, tapi jangan sampai aksi damai berubah menjadi kerusuhan karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Mahasiswa, buruh, dan masyarakat sipil harus waspada terhadap potensi penyusupan, terutama dari kelompok anarko,” ujar Ade Anto di Jakarta, Sabtu (11/10/2025).


Menurutnya, aksi ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran selama satu tahun terakhir, termasuk di sektor ekonomi, kebijakan publik, hingga kinerja lembaga negara seperti DPR, TNI, dan kepolisian.


Ia berharap semangat perjuangan mahasiswa dan masyarakat tidak ternodai oleh tindakan kekerasan yang dapat merusak makna perjuangan itu sendiri.


“Jangan sampai tujuan mulia untuk menyampaikan aspirasi rakyat gagal hanya karena ada pihak yang memprovokasi dan membuat kericuhan,” tegasnya.


Diketahui, kelompok Anarko atau Anarko Sindikalis memiliki pemahaman ideologi anarkisme yang menolak sistem otoritas seperti pemerintahan dan kapitalisme. Di Indonesia, kelompok ini kerap muncul dalam demonstrasi besar dan sering dikaitkan dengan aksi kekerasan serta perusakan fasilitas umum.


Ciri khas mereka mudah dikenali, biasanya berpakaian serba hitam, menutup wajah, dan membawa atribut simbol perlawanan. Dalam sejumlah aksi, mereka diketahui memprovokasi massa dengan membakar ban, melempari petugas, hingga merusak properti publik.


Ade Anto berharap aksi peringatan satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran dapat berlangsung damai, tertib, dan kondusif, sehingga aspirasi masyarakat tersampaikan tanpa menimbulkan keresahan atau gangguan terhadap ketertiban umum.


(Rizky Rian Saputra)

Tags:    

Similar News