Akses Lubuk Basung menuju Bukittinggi kembali normal pascabencana
Kendaraan roda empat sedang melewati ruas jalan Kelok 44 tempatnya di kelok 8 yang sebelumnya tertimbun tanah longsor. ANTARA/Yusrizal
Jalan penghubung Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat menuju Kota Bukittinggi kembali normal usai material di beberapa titik di Kelok 44 sudah dibersihkan alat berat pascabencana.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam Ofrizon di Lubuk Basung, Jumat (5/12), mengatakan jalan provinsi penghubung Lubuk Basung menuju Bukittinggi sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat pada Kamis (4/12) sore
"Sebelumnya jalan Kelok 10 terban menimbun badan jalan Kelok 8. Setelah dibersihkan, maka sudah bisa dilalui menuju Bukittinggi via Panta menuju Ngarai Sianok," katanya.
Ia mengatakan jalan provinsi Sicincin Padang Pariaman menuju Toboh, Kecamatan Malalak, Agam sudah terbuka dan bisa dilalui kendaraan.
Untuk arus lalu lintas Lubuk Basung menuju Bukittinggi via Sungai Landia, Kecamatan Ampek Koto belum bisa dilalui, karena jalan terban dan banyak titik longsor.
Saat ini, alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam Batalyon Zeni Tempur. Untuk jalan Maninjau menuju Sungai Batang belum bisa dilalui kendaraan akibat jalan terban dan jembatan putus di Sungai Batang.
"Jalan hanya bisa dilalui dari Muko-Muko melewati Tanjung Sani Kecamatan Tanjung Raya," katanya.
Ia menambahkan Pemkab Agam juga sedang membuka jalan Koto Alam menuju Subarang Aia, Kecamatan Palembayan.
Alat berat sedang bekerja untuk membuka jalan tersebut dan berharap segera bisa dilalui agar akses transportasi lancar dalam mendistribusikan logistik bagi warga terdampak.
Jalan Palembayan menuju Matur, juga belum bisa dilalui setelah akses jalan ada yang terban di dua titik.
Untuk Palembayan menuju Tulang Gajak, Toboh ke Malalak dan lainnya masih tertimbun material tanah longsor.
"Ada lima alat berat yang diturunkan untuk membersihkan material tanah longsor yang berasal dari Pemkab Agam, Pemkot Bukittinggi, Pemprov Sumbar," katanya.
Pemkab Agam masih kekurangan alat berat untuk membersihkan material yang menimbun badan jalan dan termasuk mencari korban yang hilang 85 orang
Untuk itu, ia berharap masyarakat yang memiliki alat berat dan truk membantu dalam pembersihan material tanah longsor, sehingga daerah terisolasi bisa diakses dalam pendistribusian logistik.
"Setidaknya kita masih kekurangan 10 unit alat berat ekskavator, loader lima unit, dan dam truk 10 unit," katanya.