Antisipasi keracunan, Wakil Bupati Sukoharjo sidak dapur SPPG

Update: 2025-09-26 13:20 GMT

Foto: Deni Suryanti/Radio Elshinta

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah berinisiatif melaksanakan inspeksi ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Langkah responsif ini sebagai salah satu antisipasi dan pengawasan, menyusul laporan terjadinya kasus keracunan massal dalam program makan bergizi gratis (MBG) di beberapa daerah.

Inspeksi dilaksanakan langsung oleh Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo. Menurutnya, dapur SPPG memiliki standar operasionapl prosedur (SOP) yang ditentukan oleh pemerintah, khususnya soal kebersihan dan sterilisasi lokasi pengolahan maupun penyimpanan bahan pangan.

Salah satu yang harus dipenuhi adalah syarat sertifikasi standar kelayakan dapur terverifikasi Badan Gizi Nasional (BGN). Inspeksi dan pengawasan ini untuk memastikan SOP dilaksanakan oleh dapur pengolahan di Sukoharjo. Mulai dari bahan pangan yang digunakan, proses pengolahan, hingga higienitas para petugas di dapur.

"Semua dapur penyedia MBG memiliki SOP pengelolaan menu MBG yang sama," kata diaL, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti.

Eko Sapto mengatakan, secara khusus pengawasan dapur MBG di Sukoharjo ini memang untuk merespon banyaknya kasus keracunan pada pelajar yang telah disasar program. Pemerintah daerah harus memastikan keamanan asupan gizi pada para pelajar tersebut aman.

Hal ini juga menjadi langkah prefentif agar kasus tidak kembali terjadi di Sukoharjo. Untuk diketahui, kasus keracunan MBG pernah terjadi di Sukoharjo pada saat awal program diujicobakan. "MBG kan tujuannya perbaikan gizi untuk anak-anak kita. Jadi saya harap semua mengikuti aturan yang telah ditentukan oleh pemerintah," tambahnya.

Salah satu pengelola dapur MBG di Desa Pranan, Kecamatan Polokarto Sukoharjo, Yasir Matshuda mengatakan, selama satu bulan beroperasi, pengawasan pasokan bahan pangan ke dapur MBG ke Desa Pranan sangat ketat. Petugas dari SPPG mengecek langsung setiap bahan pangan yang didatangkan dari Pasar Cepogo, Boyolali sebelum masuk dapur. "Kita cari sendiri langsung ke pasar Cepogo," ungkapnya.

Kemudian proses pengolahan, uji sampel masahan sampai proses pengepakan diawasi petugas gizi dengan ketat. Hal ini dilakukan setiap hari dengan sangat teliti. Saat ini, dapur MBG Pranan telah melayani 3.450 porsi paket yang didistribusikan untuk sekolah di sekitar Kecamatan Polokarto.

Tags:    

Similar News