Baznas tekankan UPZ miliki peran strategis dalam pembangunan Indonesia

Update: 2025-09-11 04:10 GMT

Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) UPZ Baznas, di Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/9/2025). ANTARA/HO-Baznas RI

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menekankan bahwa Unit Pengumpul Zakat (UPZ) memiliki peran strategis dalam berbagai upaya pembangunan bangsa Indonesia.

Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan melalui keterangan di Jakarta, Kamis mengungkapkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026 telah menetapkan delapan prioritas pembangunan nasional, dan Baznas bersama UPZ akan fokus pada lima di antaranya, yaitu ketahanan pangan, Makan Bergizi Gratis (MBG), pendidikan, kesehatan, serta pembangunan desa, koperasi, dan UMKM.

"Terkait ketahanan pangan, banyak UPZ Baznas yang sudah melaksanakan program, seperti UPZ Telkom yang memiliki lumbung pangan dan balai ternak di Mojokerto, serta UPZ BRIN yang fokus pada ekosistem pangan berbasis hasil riset pertanian, peternakan, dan perikanan. Banyak pula UPZ lain yang mengembangkan balai ternak dan program pangan di wilayah masing-masing," katanya.

Dalam program MBG, jelas Saidah, UPZ diminta berperan aktif dalam ekosistemnya, bukan hanya menyediakan makanan. UPZ dapat menjadi penyedia bahan pokok melalui binaan UMKM, seperti telur, ikan, susu, beras, atau sayur-mayur yang dibutuhkan program tersebut.

Dengan cara ini, lanjut dia, zakat tidak hanya mendukung gizi anak sekolah, tetapi juga memperkuat akses pasar bagi mustahik binaan. Pada bidang pendidikan, ungkap Saidah, mayoritas UPZ telah menjalankan program beasiswa dan dukungan biaya pendidikan. Harapannya, setiap UPZ dapat menyelesaikan persoalan pendidikan di wilayahnya.

Program seperti Beasiswa Cendekia Baznas (BCB), lanjut dia, bisa direplikasi oleh UPZ sesuai kebutuhan lokal, seperti yang dilakukan UPZ BSI dengan BSI Scholarship yang menjangkau ribuan penerima di seluruh Indonesia.

Di sektor kesehatan, jelas Saidah, kontribusi UPZ sudah terlihat dalam penanganan stunting, layanan ambulans, dan pembangunan fasilitas kesehatan. Saat ini, Baznas juga tengah menyiapkan Kapal Klinik untuk melayani masyarakat di daerah perbatasan, termasuk Sangihe dan Talaud.

"Di sektor pembangunan desa, koperasi dan UMKM, Baznas bersama UPZ juga sudah menjalankannya lewat Program Baznas Microfinance Desa, Baznas Microfinance Masjid, Baznas Microfinance Majelis Taklim," ujarnya.

Di samping itu, kata Saidah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 memberikan zakat porsi strategis pada sejumlah misi pembangunan. Misalnya pada Misi 2 Transformasi Ekonomi, zakat berperan dalam pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan sosial. Sementara pada Misi 5 Ketahanan Sosial, Budaya, dan Ekologi, zakat diarahkan untuk pengembangan dana sosial keagamaan, filantropi, dan pemberdayaan umat.

"Selain itu, Misi 6 menempatkan zakat sebagai instrumen pembiayaan nonpublik yang inklusif dan berkeadilan. Pada Misi 8, zakat juga masuk dalam bauran pendanaan (blended financing) yang bersifat katalitik guna mendukung keberlanjutan pembangunan nasional," jelasnya.

Maka dari itu, Saidah mengajak seluruh UPZ di seluruh Indonesia terus meningkatkan profesionalisme dan inovasi.

"Zakat bukan sekadar ibadah personal, tetapi instrumen pembangunan sosial-ekonomi bangsa. Kerja keras UPZ adalah harapan para mustahik, sekaligus bagian dari kontribusi nyata kita dalam mendukung pembangunan nasional menuju Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera," ucap Saidah Sakwan.

Tags:    

Similar News