BMKG: Gerhana Bulan total dapat dilihat di seluruh langit Sultra
Waktu dan fase gerhana bulan oleh BMKG Kendari. ANTARA/HO-BMKG Kendari
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gerhana bulan total yang terjadi pada Minggu (7/9) malam dapat dilihat di seluruh langit kabupaten dan kota se-Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari Rudin saat dihubungi di Kendari, Minggu, mengatakan bahwa gerhana bulan total itu terjadi saat posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar di satu garis lurus, sehingga membuat bulan masuk ke bayangan inti atau umbra bulan.
"Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dari pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan yang dinamis ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya," kata Rudin.
Dia menyebutkan saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah jika langit tidak berawan, dan dapat dilihat langsung dengan mata telanjang.
Rudin menyampaikan jika gerhana bulan total itu dapat dilihat hampir di seluruh Indonesia, begitu juga di Sulawesi Tenggara, seluruh wilayah ada 17 kabupaten dan kota dapat menyaksikannya langsung, yang akan terjadi mulai pukul 23.26 Wita hingga Senin (8/9) pukul 04.56 Wita.
"Stasiun Geofisika Kendari juga akan melakukan pengamatan Gerhana Bulan total, pada 07 September 2025 di Halaman Kantor Stasiun Geofisika Kendari," jelasnya.
Adapun waktu fase gerhana bulan total tersebut, yakni dimulai pukul 23.56 Wita fase gerhana penumbra, kemudian pukul 00.26 Wita fase gerhana sebagian mulai, 01.30 Wita gerhana total mulai, 02.11 Wita puncak gerhana, 02.53 Wita gerhana total berakhir, 03.56 Wita gerhana sebagian berakhir, dan pukul 04.56 Wita gerhana penumbra berakhir.