HIMKI sebut TEI jadi ajang perkuat pasar industri kerajinan domestik
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) yatakan ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 jadi perhelatan strategis perkuat pasar produk kerajinan.
Lounge HIMKI dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Jakarta, Jumat (17/10/2025). (ANTARA/HO-HIMKI)
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyatakan ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang diselenggarakan oleh pemerintah menjadi perhelatan strategis untuk memperkuat pasar industri kerajinan dalam negeri.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga HIMKI Heru Prasetyo dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu, mengatakan ajang tersebut tidak hanya menjadi ajang promosi produk unggulan nasional untuk pasar ekspor, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi dalam negeri.
“TEI ini seharusnya tidak hanya menjadi ajang ekspor semata, tetapi juga momentum untuk mendongkrak pasar dalam negeri agar impornya tidak terlalu tinggi,” kata dia.
Sebagai bentuk partisipasi terhadap pameran yang diselenggarakan di Tangerang, Banten, 15–19 Oktober 2025 tersebut, pihaknya menghadirkan Lounge HIMKI sebagai titik pertemuan strategis berbagai kalangan, mulai dari perwakilan pemerintah, asosiasi, hingga mitra strategis untuk pembelian produk industri kerajinan dan mebel domestik.
Heru juga menyampaikan masih terdapat ruang besar untuk perbaikan dalam penyelenggaraan TEI, terutama dari sisi keragaman peserta pameran, mengingat keberagaman produk yang ditampilkan di TEI berpengaruh langsung terhadap jumlah dan minat pembeli.
Pihaknya juga meyakini TEI mampu menjadi katalisator untuk memperkuat rantai pasok industri nasional melalui sektor pengadaan barang pemerintah.
“Sekarang ini ada berbagai sumber pendanaan seperti Dana Alokasi Khusus, swakelola, hingga APBD yang bisa dimanfaatkan oleh industri dalam negeri. Ini peluang besar untuk meningkatkan omzet, terutama ketika ekspor sedang mengalami tekanan,” ucap Heru.
Ia juga menyinggung kondisi industri di sejumlah wilayah, seperti Jawa Timur, yang kini menghadapi tantangan berat hingga banyak unit usaha yang berhenti beroperasi.
Menyikapi hal tersebut, Heru mendorong para pelaku industri untuk mulai serius menatap potensi pasar domestik yang besar.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebutkan total transaksi sementara penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) Ke-40 telah mencapai 17,27 miliar dolar AS atau setara Rp286 triliun.
Budi mengatakan perhitungan tersebut didapatkan dari hasil penandatangan nota kesepahaman (MoU) selama dua hari, yakni 15-16 Oktober 2025 antara pelaku usaha Indonesia dengan pembeli dari luar negeri.
"Jadi totalnya itu, sampai hari kedua sekitar 17,27 miliar dolar AS. Ini sampai hari kedua ya. Hari ketiga kan nanti sore dihitung lagi," ujar Budi ditemui di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (17/10).