Kemenkop hilirisasi komoditas unggulan program makan bergizi gratis

Update: 2025-12-05 15:10 GMT

Foto: Eko Sulestyono/Radio Elshinta

Kementerian Koperasi (Kemenkop) Republik Indonesia mendorong acara Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) dan Koperasi Nelayan di Provinsi Bali untuk mengambil peran strategis dalam memperkuat ekonomi desa sekaligus mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pengembangan dan hilirisasi komoditas unggulan daerah.

Acara ini diinisiasi oleh Asisten Deputi Pengembangan Produksi Koperasi dan Asisten Deputi Kemitraan pada Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi, Kementerian Koperasi, bekerja sama dengan Dinas Koperasi Provinsi Bali.

Kegiatan dikemas dalam Forum Kemitraan dan Sosialisasi Pengembangan Usaha Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Melalui Hilirisasi Komoditas Unggulan di Provinsi Bali.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Dinas Koperasi Provinsi Bali yang telah mendukung forum kemitraan dan sosialisasi hari ini. Ini adalah momentum penting untuk memperkuat peran KDKMP sebagai pusat pertumbuhan ekonomi rakyat di tingkat desa,” kata Panel Barus selaku Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi, Kemenkop, Jumat (5/12), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono.

Pemerintah mencatat, jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2025 mencapai 23,85 juta orang, di mana sekitar 54 persen berada di wilayah pedesaan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah membentuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2025 sebagai langkah strategis.

Presiden Prabowo Subianto untuk membangun kemandirian desa, memperkuat ketahanan pangan, dan menjadikan koperasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi rakyat.

Saat ini telah terbentuk lebih dari 82.946 KDKMP di seluruh Indonesia.

Pemerintah juga menerbitkan Inpres No. 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Fisik Gerai dan Pergudangan KDKMP, termasuk kerja sama lintas kementerian dan penunjukan Agrinas untuk percepatan pembangunan gerai.

Untuk memperkuat kapasitas pengelolaan, Kementerian Koperasi telah merekrut 7.867 Bisnis Asisten (BA) yang masing-masing mendampingi 10 KDKMP di seluruh Indonesia.

Di sisi lain, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membutuhkan pasokan protein hewani yang aman, terstandar, dan berkelanjutan.

Koperasi Nelayan dan KDKMP didorong menjadi agregator, pengelola usaha bersama, dan penghubung dengan pasar nasional, termasuk sebagai pemasok bahan baku protein bagi program MBG.

Di Provinsi Bali sendiri terdapat 718 KDKMP. Bali memiliki berbagai komoditas unggulan yang sangat potensial dikembangkan melalui hilirisasi, antara lain padi/beras di Kabupaten Tabanan pengembangan beras premium dan produk turunan, dengan KUD Rejasa sebagai kakak asuh melalui pemanfaatan RMU).

Kemudian kakao di Kabupaten Jembrana (diolah menjadi cokelat premium dan produk turunannya), kopi Arabika Bali (dikembangkan dalam bentuk kopi kemasan, sachet, hingga minuman siap saji), serta sektor perikanan seperti di KNMP Seraya Timur, Kabupaten Karangasem yang memiliki potensi besar untuk hilirisasi hasil tangkap nelayan.

Selain penguatan di tingkat usaha, Kementerian Koperasi menekankan pentingnya kemitraan strategis antara koperasi dengan BUMN dan pihak swasta.

Melalui forum ini, terbuka peluang kerja sama antara Koperasi Nelayan dan KDKMP dengan PLN Icon Plus dan mitra swasta lainnya, baik dalam pengembangan usaha, dukungan infrastruktur, maupun integrasi rantai pasok untuk Program Makan Bergizi Gratis.

Menutup kegiatan, Kementerian Koperasi mengajak seluruh pengurus KDKMP di Bali untuk aktif berpartisipasi dalam program pembinaan, memanfaatkan peluang kemitraan, dan terus mengembangkan unit hilirisasi sesuai potensi masing-masing desa.

Tags:    

Similar News