Kemenperin dan Pemkab Bangli Bali perluas jaringan IKM kopi dan bambu
Kementerian Perindustrian bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli, Bali, memperluas jaringan bisnis industri kecil menengah (IKM) kopi dan kerajinan bambu.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli, Bali, memperluas jaringan bisnis industri kecil menengah (IKM) kopi dan kerajinan bambu di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (1/11/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli, Bali, memperluas jaringan bisnis industri kecil menengah (IKM) kopi dan kerajinan bambu menyasar pebisnis serta wisatawan domestik dan mancanegara.
“Untuk Bangli, kami berikan dana alokasi khusus (DAK) untuk sentra kopi dan bambu,” kata Pembina Industri Ahli Madya Direktorat IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan Kemenperin Wahyu Fitrianto, di Nusa Dua, Sabtu.
Perluasan bisnis IKM kopi dan kerajinan bambu dari Kabupaten Bangli itu, di antaranya melalui pendirian gerai kopi Kintamani dan kerajinan bambu di Bali Collection, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Tak hanya pangsa pasar wisatawan domestik dan mancanegara, sasaran lainnya yaitu temu bisnis pelaku usaha di kawasan wisata elit tersebut.
Wahyu menuturkan Kemenperin menyalurkan DAK Fisik untuk sentra IKM Kopi yang terbentuk pada 2023 di Bangli sebesar Rp9 miliar dan DAK Fisik untuk sentra IKM bambu pada 2024 sebesar Rp5,4 miliar keduanya, di antaranya untuk pembangunan gedung, ruang produksi hingga peralatan.
Sedangkan pada 2025, pihaknya menyalurkan dana DAK Non Fisik sebesar Rp3,5 miliar untuk pendampingan, sertifikasi hingga memfasilitasi ajang temu bisnis.
Penyaluran DAK Fisik dan Non Fisik ke IKM kopi dan bambu itu menyesuaikan pengajuan dari pemerintah daerah yang menjadi prioritas berdasarkan tema pariwisata oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Kami telah melakukan pengawasan dan evaluasi, untuk dua kegiatan itu berjalan cukup baik, IKM kopi dan bambu keduanya beroperasi,” ujarnya pula.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangli Nasrudin menjelaskan sebanyak 38 pelaku usaha bergabung di sentra IKM kopi dan 20 pelaku usaha kerajinan bambu.
Pihaknya menargetkan IKM tersebut berorientasi ekspor melalui pembinaan dan promosi sektor UMKM ke sejumlah pameran bisnis.
Untuk produk kopi, ujar dia lagi, merupakan jenis arabika yang tumbuh di dataran tinggi Kintamani dengan rasa khas yang asam, dipengaruhi unsur hara tanah dengan pengembangannya dikombinasikan dengan perkebunan lain seperti jeruk.
Ada pun produk yang ditawarkan adalah kopi bubuk, biji kopi panggang dan minuman kopi serta aneka kerajinan yang diolah dari bambu pada pameran mini, di Nusa Dua pada 1-3 November 2025.
“Kami buka jaringan di antara pelaku usaha IKM kopi dan bambu dari Bangli dengan pelaku usaha bisnis hotel, restoran, kami buka jalan untuk komunikasi dan transaksi,” kata Nasrudin.