Komdigi terus upayakan pemulihan konektivitas jaringan lokasi bencana
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban meninggal dunia akibat dihantam banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat (28/11/2025). ANTARA/Muhammad Zulfikar
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus memastikan pemulihan konektivitas jaringan serta infrastruktur telekomunikasi di wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara dan Aceh.
"Selain pemulihan teknis, Komdigi juga mendirikan sejumlah posko sebagai Pusat Informasi dan Media Center untuk mendukung komunikasi darurat dan koordinasi penanganan bencana," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumbar Arry Yuswandi di Kota Padang, Selasa.
Di Aceh, posko dipusatkan di Gedung Sekretariat Daerah Provinsi Aceh, sementara di Sumbar posko ditempatkan di Kompleks Kantor Gubernur Sumbar. Kemudian, untuk Sumatera Utara posko Komdigi beroperasi di tiga titik yakni Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Sumut, Gelanggang Olahraga (GOR) Pandan Tapanuli Tengah), serta Posko Trauma Healing di Hamparan Perak, Deli Serdang.
Posko tersebut berfungsi sebagai ruang kerja bagi jurnalis, pusat penyelenggaraan konferensi pers, serta titik koordinasi lapangan bagi satuan Komdigi, operator seluler, pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan terkait.
Selain itu, posko menjadi lokasi pemantauan jaringan telekomunikasi oleh Balai Monitoring (Balmon) di tingkat wilayah, sekaligus ruang redaksi bersama untuk penyusunan narasi, informasi publik dan berbagai konten terkait penanganan bencana.
Berdasarkan data hingga pukul 12.00 WIB korban meninggal dunia khusus di Kota Padang Panjang berjumlah 35 orang, kemudian 19 warga dari Kelurahan Silaiang Bawah belum ditemukan. Sementara, korban hilang yang bukan warga Kota Padang Panjang berjumlah 14 orang.
Bencana hidrometeorologi tersebut menyebabkan akses jalan menuju Padang ke Bukittinggi dan sebaliknya putus total. Satu-satunya akses menuju Kota Padang Panjang ialah mengitari Danau Singkarak, Kabupaten Solok.