Konsultan: Jalur MRT makin dipertimbangkan oleh penyewa perkantoran
Ilustrasi - Sejumlah warga bersiap menaiki kereta moda raya terpadu (MRT) di Stasiun Blok M, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.)
Konsultan properti Cushman & Wakefield mengungkapkan jalur kereta Moda Raya Terpadu (MRT) menjadi faktor yang semakin penting dipertimbangkan oleh penyewa perkantoran.
"Kalau kita bicara kaitannya pasar perkantoran ini dengan koridor MRT fase 1, kita bisa lihat jalur MRT itu menjadi faktor yang semakin penting dipertimbangkan oleh para penyewa untuk mencari lokasi kantor dalam rangka relokasi maupun ekspansi di masa mendatang," ujar Direktur Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu.
Menurut Arief, tingkat hunian gedung-gedung perkantoran grade AS sepanjang jalur MRT fase 1 mengalami peningkatan lebih cepat dibandingkan gedung-gedung di luar jalur MRT. Dan perbedaan tingkat hunian semakin melebar dan telah berlipat ganda dalam 3 tahun terakhir.
"Jadi kita lihat seiring dengan ekspansi MRT fase 2, lokasi yang paling dicari selanjutnya untuk permintaan dan pengembangan perkantoran dalam waktu dekat itu kemungkinan besar terjadi di koridor Thamrin dan juga Kota Tua," katanya.
Kendati demikian, karena kelangkaan dari lahan kosong yang ada di koridor tersebut, kemungkinan akan terjadi opsi redevelopment di koridor tersebut.
"Prosedur perijinan dan negosiasi biaya interkoneksi dengan pihak MRT dan pihak swasta ini juga perlu dipertimbangkan lebih lanjut dalam proses ini," ujar Arief.
Sebagai informasi, PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatatkan 4.487.284 pelanggan menggunakan layanan transportasi publik mereka sepanjang Oktober 2025.
Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan, pada Oktober 2025 ini pula, pada hari kerja Senin-Jumat, angka keterangkutan (ridership) mencapai 157.977 pelanggan per hari dan pada akhir pekan (weekend) mencapai 106.727 pelanggan.
Dari total angka keterangkutan, 771 ribu lebih pelanggan tercatat di Stasiun Dukuh Atas BNI, diikuti oleh Stasiun Lebak Bulus sebesar lebih dari 473 ribu pelanggan, Stasiun Blok M BCA sekitar 461 ribu pelanggan, Stasiun Bundaran HI Bank Jakarta dengan 456 ribu pelanggan, dan Stasiun Istora Mandiri dengan 384 ribu pelanggan.


