Konsultan: Kawasan industri di Jabodetabek diminati investor Eropa

Update: 2025-12-17 09:00 GMT

Sejumlah truk mengangkut peti kemas berjalan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.)

Elshinta Peduli

Konsultan properti Cushman & Wakefield mengungkapkan investor Eropa mulai meminati dan mempelajari kawasan-kawasan industri di Jabodetabek menjelang ratifikasi Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU‑CEPA) pada tahun 2026.

"Memang selama kita melakukan survei, ada beberapa investor dari Eropa yang juga sudah mulai tertarik dan mempelajari pasar kawasan industri di Jabodetabek," ujar Direktur Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Adapun, tambahnya, sektor-sektor yang kemungkinan masuk dalam kawasan industri di Jabodetabek tersebut berkaitan dengan tekstil, pertambangan, teknologi, dan industri.

"Dan sepengetahuan kami, sektor-sektor yang diuntungkan itu adalah yang berkaitan dengan tekstil, kemudian pertambangan, teknologi, dan juga mesin industri. Jadi kira-kira mungkin itu sektor-sektor yang akan masuk ke kawasan industri kita," katanya.

Sebagai informasi, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan ratifikasi perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dapat selesai pada tahun 2026. Dirinya menambahkan, saat ini IEU-CEPA dalam proses penyusunan dokumen hukum (legal drafting) dan sedang diterjemahkan ke berbagai bahasa.

"Januari kalau sudah bisa tanda tangan, kemudian kita ratifikasi ke DPR, mudah-mudahan pertengahan tahun depan selesai," kata Budi Santoso.

Elshinta Peduli

Dia mengatakan bagaimana sekarang pelaku usaha dapat mengisi pasar Uni Eropa ke depannya. Sementara itu Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menyatakan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) menjadi modal untuk mewujudkan ekonomi RI tumbuh delapan persen pada 2029.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, kesepakatan tersebut membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia di kawasan Uni Eropa, yang juga memberikan sejumlah manfaat, seperti penurunan tarif untuk sebagian besar pos tarif Indonesia ke Eropa.

Kemudian kesepakatan itu juga bermanfaat dalam peningkatan nilai ekonomi nasional, serta kemudahan proses visa melalui kebijakan fast-track.

Elshinta Peduli

Similar News