Menko Pangan RI panen brokoli dan tinjau program ayam petelur di rumah pangan PNM
Elshinta/ ADP
Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan kerja ke Rumah Pangan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk meninjau secara langsung program pemberdayaan nasabah ULaMM dan Mekaar di wilayah Kopeng, Jawa Tengah.
Kunjungan ini disambut oleh Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, dan Komisaris Utama PNM, Dradjad Hari Wibowo. Dalam kegiatan tersebut, Menko Pangan RI meninjau berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat, mulai dari usaha nasabah, pembibitan sayur, panen brokoli, pertemuan kelompok mingguan (PKM), hingga program ketahanan pangan ayam petelur di Rumah Pangan PNM.
Program pemberdayaan ini merupakan bentuk dukungan PNM terhadap Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional.
Rangkaian kunjungan dimulai dengan meninjau usaha grosir dan ritel nasabah binaan PNM yang juga menjual telur hasil produksi Rumah Pangan. Menteri kemudian mengunjungi rumah pembibitan sayuran yang dikelola nasabah ULaMM dan ikut melakukan panen brokoli di ladang. Setelah itu, rombongan menyambangi pertemuan kelompok mingguan (PKM) di rumah Ketua Kelompok PNM Mekaar untuk menyaksikan proses pendampingan usaha yang rutin dilakukan bagi 22,5 juta perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia.
Agenda ditutup dengan peninjauan program ayam petelur, salah satu pilar utama program ketahanan pangan PNM. Berdasarkan survei internal pada September 2025, mayoritas keluarga nasabah mengaku pola konsumsi mereka menjadi lebih bergizi sejak mengikuti program ini. Selain memperbaiki asupan gizi, program ayam petelur juga memberikan tambahan penghasilan sebesar Rp50.000–Rp150.000 per bulan bagi para nasabah.
Menko Pangan Zulkifli hasan mengungkapkan. “Saya berterima kasih kepada PNM karena telah membantu ketahanan pangan di berbagai daerah, terutama di desa. Saya yakin masa depan ibu-ibu peserta program ini akan cerah. Apalagi dengan dukungan program MBG dari Presiden, usaha ayam petelur ini pasti akan semakin berkembang,” ujar Menko Pangan RI Zulkifli Hasan.
Menanggapi hal itu, Dirut PNM Arief Mulyadi mengatakan. “Ini mungkin kontribusi kecil dari PNM, dimulai dari pemenuhan kebutuhan keluarga, lalu lingkungan sekitar, dan ke depan akan kami perluas ke pasar yang lebih luas. Apalagi Pak Menko tadi menyampaikan ada 82,9 juta penerima MBG yang akan membutuhkan pasokan,” tambah Dirut PNM Arief Mulyadi.
PNM meyakini pemberdayaan masyarakat tidak cukup hanya melalui permodalan, tetapi juga harus menyentuh penguatan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi keluarga. Kehadiran Menko Pangan RI menjadi bukti sinergi kuat antara program PNM dan agenda pembangunan nasional.
PNM akan terus berkomitmen mendukung Asta Cita pemerintah poin ke-3 melalui penguatan ketahanan pangan berbasis pemberdayaan keluarga dan pelaku usaha ultra mikro.
(Arie Dwi Prasetyo)