Menteri Trenggono sebut basis data Pesisir jadi dasar pengembangan Kampung Nelayan

Update: 2025-11-27 08:54 GMT

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam wawancara khusus dengan News Anchor Elshinta, Suwiryo, akhir November 2025

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengaku, pihaknya telah memiliki basis data untuk mempelajari tentang bagaimana kondisi dan bagaimana permasalahan warga masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya di laut.

Pernyataan itu diungkapkan dalam wawancara khusus dengan Elshinta yang disiarkan Edisi Pagi Elshinta News and Talk, Kamis (27/11/2025).

Menteri Trenggono pun menjelaskan model dengan membuat kampung nelayan maju di Biak yang sudah berjalan dua tahun ini. Setelah itu, dibangun kampung nelayan yang pengelolaannya dilakukan oleh koperasi.

“Dulu kita desain juga kalau tidak ada koperasi kita bikin koperasi disitu, ada satu kita bangun. Itulah yang kita dilaporkan kepada Presiden Prabowo,” ungkap Trenggono kepada News Anchor Suwiryo.

Trenggono menjelaskan konsep seperti itu yang dihubungkan (link-kan) dengan Koperasi Desa Merah Putih. Ia mengaku sempat menyampaikan kepada Presiden Prabowo bahwa 80 tahun masyarakat pesisir atau nelayan tidak tersentuh. Bantuan-bantuan yang ada bersifat sporadis yang tidak tepat sasaran untuk peningkatan produktivitas.

Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan, karena contohnya sudah berhasil dengan baik maka Presiden Prabowo, pada sekitar bulan April-Mei 2025 memerintahkan dirinya untuk membangun kampung nelayan di 100 titik.

Hingga akhir tahun 2025 pembangunan kampung nelayan akan selesai di 65 titik, sedangkan 35 titik lainnya diperkirakan selesai dibangun pada akhir Maret 2026. Selain itu Presiden juga instruksikan membangun 1.000 kampung nelayan pada tahun 2026 mendatang. Makanya, kata Menteri Trenggono pihaknya sedang bekerja keras untuk merampungkannya.

“Pembangunan kampung nelayan untuk meningkatkan produktifitas. Jadi teorinya kalau produktifitasnya naik 1 persen saja, sebetulnya pertumbuhannya akan 5 kali,” tegas Sakti Trenggono dalam wawancara yang juga disiarkan melalui kanal platform digital Elshinta.

Pada kesempatan tersebut Menteri Trenggono mengatakan pihaknya akan menyampaikan hasil studi tentang model kampung nelayan di Binyeri Biak. Ia mengatakan selama dua tahun model di Binyeri setelah dihitung kenaikan produktifitasnya sekitar 86 persen.

“Iya tinggi. Artinya mereka (para nelayan) sekarang tidak kepikiran soal jual ikan kemana. Offtaker-nya sudah ada karena kualitas ekpor,” katanya.

Selain itu Menteri Trenggoni menjelaskan berdasarkan hasil studi yang dilakukan kampung nelayan itu bukan rumah-rumah nelayan atau insfrastuktur perumahan mereka yang dibangun, melainkan produktifitas mereka yang dikoreksi.

Penulis: M. Muslichun/Ter

Similar News