Papua Barat alokasikan Rp1,4 miliar dukung event surfing internasional
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,4 miliar untuk mendukung pelaksanaan kompetisi surfing internasional
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat Yakobus Basongan saat ditemui awak media di Manokwari. ANTARA/Fransiskus Salu Weking.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,4 miliar untuk mendukung pelaksanaan kompetisi surfing internasional tahun 2025 di Pantai Amban, Manokwari.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Papua Barat Yakobus Basongan di Manokwari, Sabtu, mengatakan anggaran tersebut diserahkan kepada pihak penyelenggara sebanyak Rp850 juta.
"Sisanya kami gunakan untuk berbagai kebutuhan kesiapan event berskala internasional, termasuk fasilitasi tim official," ujarnya.
Ia menyebut, Manokwari World Surf League Series QS2000 merupakan tindak lanjut setelah adanya penandatangan kerja sama antara pemerintah provinsi dengan Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI).
Kompetisi ini merupakan keberlanjutan dari World Surf League Series QS1000 yang telah diselenggarakan sebanyak tiga kali, dengan tujuan mempromosikan potensi pariwisata Manokwari ke dunia internasional.
"Kalau mau naik level ke QS3000 atau QS4000 butuh sharing anggaran, karena kebutuhan itu bisa mencapai Rp5 miliar," ucap Yakobus.
Menurut dia, pengembangan potensi pariwisata tidak bisa dilakukan oleh satu instansi teknis, sehingga memerlukan sinergitas dan kolaborasi sejumlah perangkat daerah baik provinsi maupun kabupaten.
Keberhasilan sektor pariwisata tercapai jika pemangku kepentingan memiliki komitmen untuk pengelolaan destinasi, pembangunan infrastruktur pendukung, dan peningkatan kualitas layanan wisatawan.
"Kami hanya fasilitasi pelaksanaan kompetisi selancar karena tujuannya promosi pariwisata. Kalau pembinaan atlet, itu kewenangan dinas lain," ujarnya.
Dia mengatakan, atlet internasional yang telah mengonfirmasi keikutsertaan pada event Manokwari World Surf League Series QS2000 berasal dari Australia, Jepang, Filipina, Amerika, Malaysia, dan Singapura.
Pihaknya terus meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan, pemilik hak ulayat, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda agar pelaksanaan event berskala internasional berjalan lancar sesuai ekspektasi.
"Event Manokwari World Surf League Series berlangsung dari tanggal 26-30 November 2025. Seluruh persiapan sudah matang," jelas Yakobus.
Sebelum kompetisi selancar internasional dimulai, kata dia, terlebih dahulu PSOI menyelenggarakan event lokal yang melibatkan atlet dari sejumlah daerah di Tanah Papua, seperti Raja Ampat, Biak, dan lainnya.
Hal tersebut menjadi bagian dari pembinaan dan pengembangan kapasitas atlet lokal agar mampu bersaing dengan atlet internasional saat pelaksanaan kompetisi Manokwari World Surf League Series QS2000.
"Supaya atlet-atlet lokal bisa mengikuti event-event surfing baik di dalam negeri maupun di luar negeri," ucap Basongan.
Pemerintah daerah juga menyediakan stand bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat selama Manokwari World Surf League Series QS2000 berlangsung.
"Partisipasi masyarakat dalam setiap event yang diselenggarakan itu sangat penting, makanya kami sediakan stand UMKM," ujarnya.