Pemkab Tangerang paparkan capaian program penanganan kesehatan
Iluatrasi - Sejumlah warga ibu hamil saat menerima penghargaan Wisuda ASI Eksklusif. ANTARA/HO-Humas Pemkab Tangerang
Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten memaparkan capaian tiga program kesehatan di daerah itu, seperti Wisuda ASI, penanganan stunting, dan Mendekatkan Menjamin-kesehatan-Rakyat (MMR Gemilang). Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid di Tangerang, Selasa, menyatakan bahwa capaian program penanganan kesehatan ini telah berhasil mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang sehat dan sejahtera.
"Seperti pemeriksaan calon pengantin, ibu hamil, hingga balita harus rutin. Persalinan itu sebisa mungkin dilakukan di fasilitas kesehatan, bukan di rumah," katanya.
Ia menerangkan, beberapa langkah nyata sudah dilakukan Pemkab Tangerang seperti penguatan program pelayanan kesehatan gratis dan aktivasi BPJS PBI dengan program MMR Gemilang.
"Mari kita tingkatkan sinergi lintas sektor agar target penurunan stunting, angka kematian ibu - angka kematian bayi (AKI-AKB), pengendalian tuberculosis (TBC), serta layanan kesehatan gratis dapat tercapai optimal. Karena ini bukan hanya program, tapi kewajiban kita menjaga kesehatan masyarakat," jelasnya.
Ia mengungkapkan, untuk capaian program Wisuda ASI Eksklusif Pemkab Tangerang juga telah memberikan penghargaan kepada 133 bayi yang minum ASI. Mereka berasal dari puskesmas-puskesmas yang telah terpantau sejak sang ibu hamil.
Menurut dia, dukungan terhadap upaya dan penghargaan bagi ibu menyusui dan bayi yang berhasil menyelesaikan minum ASI eksklusif, di mana 133 bayi telah diwisuda pada Agustus 2025 berbarengan dengan Pekan Menyusui Sedunia.
Wisuda ASI menjadi komitmen dan sinergi Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai menciptakan ramah ASI. "Ibu-ibu yang diwisuda sebagai pejuang sejati. Karena menyusui merupakan perjuangan penuh cinta dan pengorbanan," ujarnya.
Dia mengatakan Wisuda ASI tidak hanya sebagai bentuk penghargaan, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif enam bulan dalam menekan angka stunting.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Soma Atmaja menambahkan angka stunting di Kabupaten Tangerang telah berhasil turun. Data terbaru angka stunting di Kabupaten Tangerang berhasil ditekan dari 7,7 persen pada tahun 2024 menjadi 7,3 persen di tahun 2025.
Ia menyebut, penurunan tersebut merupakan buah kerja bersama, sinergi dan kolaborasi pentahelix yang melibatkan OPD, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media.