Pendiri ESQ Corp, Ary Ginanjar Agustian, raih penghargaan MURI

Pendiri ESQ Corp, Ary Ginanjar Agustian, berhasil meraih penghargaan bergengsi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui ACT Consulting.

By :  Widodo
Update: 2025-12-04 08:23 GMT

Pendiri ESQ Corp, Ary Ginanjar Agustian, berhasil meraih penghargaan bergengsi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui ACT Consulting. (foto: ist)

Surabaya - Pendiri ESQ Corp, Ary Ginanjar Agustian, berhasil meraih penghargaan bergengsi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui ACT Consulting (Accelerated Transformation Consulting International), unit resmi di bawah ESQ Corp.

Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya sebagai fasilitator dalam implementasi manajemen talenta berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Timur.

Di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berhasil mencatatkan rekor “Implementasi Pemerataan Talenta kepada CPNS Terbanyak di Indonesia”, dengan total 36.668 ASN yang mengikuti proses pemetaan talenta berbasis teknologi tersebut.

Piagam Rekor MURI diserahkan langsung oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Senin (01/11/2025).

“Piagam rekor dunia Indonesia untuk manajemen talenta kepada ASN terbanyak dipersembahkan dengan bangga kepada Bapak Dr. Ary Ginanjar sebagai fasilitator manajemen talenta berbasis AI kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ujar Yusuf Ngadri.

Dalam keterangannya kepada media, Ary Ginanjar menyampaikan bahwa inovasi pemetaan talenta ini menjadi terobosan besar karena tidak hanya mengukur potensi dan kinerja ASN, tetapi juga memetakan bakat sebagai karunia Tuhan melalui teknologi Artificial Intelligence.

“Bagi saya, ini juga langkah termodern, karena pemetaan yang dilakukan tidak hanya mengukur potensi dan kinerja, tetapi juga memetakan bakat sebagai karunia Tuhan dan ini berbasis Artificial Intelligence,” ujar Ary.

Ia menjelaskan bahwa manfaat nyata sudah terlihat dalam tiga aspek penting: Pertama, Penempatan & rekrutmen jadi lebih presisi, ini penting ketika 74% tenaga kerja merasa salah posisi.

Kedua, Penugasan anggota di lapangan bisa lebih tepat sasaran karena selaras dengan potensi dan talenta. Ketiga, Atasan lebih mengenal tim, koordinasi pun jadi lebih mudah dan cepat.

Dengan inovasi tersebut, Ary menilai bahwa Jawa Timur layak disebut sebagai Gudang Talenta Termodern di Indonesia karena berbasis teknologi terkini (AI). “Semoga sukses dan bisa menjadi percontohan bagi lembaga dan daerah lainnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ary menegaskan bahwa keberhasilan Jawa Timur tidak hanya terlihat dari jumlah pemetaan talenta, tetapi juga pada kecanggihan teknologi TalentDNA yang digunakan.

“Ada hal istimewa: ini bukan hanya manajemen talenta terbanyak, tetapi juga termodern, tercanggih, dan paling terintegrasi. Mengapa modern? Karena sistem ini dapat bekerja masif dalam hitungan detik dan bersifat real-time,” jelasnya.

Teknologi tersebut memungkinkan proses mutasi, rotasi jabatan, hingga penugasan dilakukan secara transparan, karena seluruh keputusan berbasis data, bukan persepsi.

“Semua bukan karena persepsi, tetapi berdasarkan data. Tidak hanya kompetensi atau potensi, tetapi juga talenta bawaan yang Tuhan berikan, digabung dalam satu sistem. Dan kehebatannya, Jawa Timur menggunakan AI,” tambah Ary.

Ary turut menekankan bahwa persoalan manajemen talenta nasional yang selama ini dinilai rumit, justru pertama kali berhasil diselesaikan oleh Jawa Timur melalui inovasi ini.

“Mudah-mudahan ini menjadi pencerahan untuk Indonesia. Masyarakat Indonesia ada baiknya melihat bagaimana manajemen talenta berbasis AI ini bekerja, dan semoga kolaborasi ini mewujudkan visi Jawa Timur menjadi Gerbang Baru Nusantara,” harapnya. (Dd)

Tags:    

Similar News